PENINGKATAN KAPASITAS : Tim KKM UMM berdiskusi dengan pengolola PLTMH Sumbermaron belum lama ini
KABUPATEN – Dewan Energi Dunia memperkirakan permintaan energi global meningkat dua kali lipat pada 2050 mendatang. Fenomena ini dianggap menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Hal ini bertentangan dengan prinsip pada ekonomi hijau. Di mana konsep pembangunan harus berkelanjutan dan mengacu pada tiga pilar. Yakni aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dianggap menjadi solusi yang tepat dalam mencegah efek pemanasan global. PLTMH Sumber Maron telah beroperasi hampir 11 tahun yang merupakan hasil kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
Kelestarian dan keberlangsungan pengoperasian PLTMH harus tetap terjaga, serta kebutuhan listrik tetap tersedia untuk menjalankan pompa listrik. Sehingga kebutuhan masyarakat untuk air bersih tidak terganggu dan lancar. Maka tim Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) UMM yang didanai oleh Kemendikbudristek tahun anggaran 2022 mengadakan pelatihan tersebut.
Para pengelola PLTMH mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengoperasian dan perawatan PLTMH, serta membangkitkan pemahaman dan kesadaran operator atau petugas akan pentingnya mengimplementasikan K3 dalam area kerja.
“Selain itu para pengelola bisa mengoperasikan, menganalisa dan mengevaluasi dengan sistem monitoring yang telah terpasang,” ucap Ketua Pelaksana Program M. Irfan. Program ini merupakan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi PTS tahun 2022.
“Dengan transfer teknologi ini kami berharap pengelola bisa menjalanlan pengoperasian dan perawatan secara rutin sesuai standar operasi dan tersedianya SDM yang terampil dan mampu meningkatkan kesadaran dalam mengimplementasikan K3 di area kerja,” tutup Ketua Pengelola PLTMH Zainuddin. (fif/dik)