Perkuliahan: Kegiatan belajar mengajar di UMM. Kampus ini dipercaya untuk menggelar PPG. (istimewa)
JawaPos.com- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipercaya pemerintah sebagai penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG merupakan salah satu program yang dirancang Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti.
Tujuannya, meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Program ini ditempuh selama dua semester atau satu tahun. Melalui program tersebut diharapkan akan lahir lulusan calon guru yang profesional dan siap menghadapi tantangan.
Didapuknya UMM oleh Kemenristek Dikti menggelar PPG, artinya, kini ada dua kampus di Malang yang bisa menyelenggarakan pendidikan bagi guru yang akan menempuh sertifikasi. Yakni Universitas Negeri Malang (UM) dan UMM.
PPG di UMM ini dirancang sejak tahun 2014. Berbagai upaya dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM. Mulai dari proses pengajuan proposal, evaluasi proposal, hingga akhirnya mendapat amanah untuk menyelenggarakan program PPG ini.
Bukan hanya itu, Dr Poncojari Wahyono MPd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) juga menyampaikan berbagai perbaikan dilakukan, mulai dari fasilitas hingga tenaga pengajar yang disiapkan. "Kami juga mempersiapkan SDM dosen-dosen disini," kata dia, Sabtu (20/1).
Program PPG di UMM terbagi dalam dua jenis. Yaitu PPG Bersubsidi dan PPG Mandiri. PPG Bersubsidi ialah PPG yang mendapat bantuan pembiayaan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dari pemerintah. Sementara itu, PPG Mandiri ialah PPG yang menggunakan pembiayaan pribadi peserta.
Setelah sebelumnya dipercaya sebagai penyelenggara Program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T), UMM kembali dipercaya untuk menjadi partner pemerintah.
Hal tersebut lantaran tidak semua kampus dapat menjalankan program ini. Bahkan, UMM menjadi satu-satunya universitas swasta di Jawa Timur yang menjalankan program tersebut.
Dalam menindaklanjuti program ini Ponco menyampaikan bahwa pihaknya akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara monitoring. Pasalnya, salah satu indikator keberhasilan PPG adalah jumlah lulusan yang banyak. "Harus mengontrol agar tidak terjadi degradasi," tandasnya.
(tik/JPC)
