Universitas Muhammadiyah Malang Siap Songsong Era New Normal Kampus

Author : Humas | Selasa, 14 Juli 2020 12:20 WIB | Jawa Pos - Jawa Pos

UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) sedang menyiapkan skenario tatanan baru penyelenggaraan kegiatan kampus jelang diberlakukannya kenormalan baru (New Normal) wabah Covid-19. Skenario tersebut disiapkan agar penyelenggaraan kegiatan kampus dan keberlanjutan layanan pendidikan di UMM tetap produktif, berkinerja, dan civitas akademika UMM tetap aman dan terjaga. Tak sembarangan, skenario tatanan baru penyelenggaraan kegiatan kampus ini mengacu pada sejumlah aspek.

“UMM tetap berkomitmen mengurangi penyebaran Covid-19 dengan berpedoman pada protokol kesehatan yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19 nasional maupun SATGAS Covid-19 UMM. Tatanan baru kegiatan kampus ini akan tetap menganut fleksibilitas dalam pengelolaan kegiatan akademik,” ungkap ketua Tim Satuan Tugas (SATGAS) Penanganan Aktivitas Kampus dalam Kenormalan Baru UMM, dr. Thontowi Djauhari, M.Kes., dihubungi Sabtu (27/6) usai diadakannya rapat koordinasi SATGAS UMM.

Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. sendiri telah mengeluarkan surat edaran ketentuan masuk kampus bagi seluruh civitas akademika UMM. Edaran tersebut berisi ketentuan dalam rangka menjalankan aktivitas New Normal. Dijelaskan, UMM memberlakukan pembatasan kepada civitas akademika UMM yang akan memasuki kampus untuk menjalankan aktivitas di wilayah kampus UMM, wajib melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Berlaku hingga ada keputusan resmi dari Pemerintah.

Pertama, ketentuan kesehatan. Yakni dosen, karyawan, dan mahasiswa yang berasal dari luar Malang Raya, wajib membawa hasil rapid tes yang menyatakan tidak reaktif; wajib dan membiasakan mencuci tangan di pintu masuk; suhu tubuh tidak boleh lebih dari 37,5 derajat celcius; selalu mengenakan masker; selalu menjaga jarak fisik; mengikuti arah jalur sirkulasi keluar-masuk sesuai dengan yang telah ditetapkan; dianjurkan mengenakan faceshield; serta yang sakit diajurkan untuk memeriksakannya.

Sementara, untuk ketentuan perlengkapan pribadi yakni selalu membawa sabun cair, handsanitizer, atau tisu basah; membawa alat minum/makan atau bekal; membawa perlengkapan shalat; membawa perlengkapan alat tulis kantor, dan; selalu menggunakan helm pribadi saat menggunakan motor atau ojek online. “Bilamana ditemukan ada yang terindikasi terpapar Covid-19, maka kampus akan memfasilitasi dan merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk Pemerintah,” kata Thontowi.

Selain itu, agar warga UMM tetap aman dan sehat selama beraktivitas di kampus, SATGAS Covid-19 UMM juga akan menyiapkan aplikasi khusus. Pertama, aplikasi pelatihan/ crash course singkat bersertifikat untuk memantau literasi warga UMM terhadap pandemi Covid-19. Aplikasi ini akan menjadi sarana warga UMM untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Platformnya akan memanfaatkan aplikasi E-learning di UMM, sehingga masyarakat kampus punya literasi yang baik.

Kedua, membuat sistem aplikasi yang bertujuan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 di lingkungan kampus. Melalui aplikasi ini, akan ada pemantauan secara berkala yang akan dilakukan terkait kondisi kesehatan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Ketiga, kegiatan insidentil seperti Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), dan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba), pengajian serta diskusi akan diatur dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh SATGAS Covid-19 Kampus Putih.

Tak hanya menyiapkan protokol kesehatan, UMM juga menyiapkan sarana pendukung New Normal. Di antaranya menyediakan 351 titik handsanitizer; kelas ditata 30 kursi berjarak 1 meter; pengecekan suhu tubuh menggunakan termo gun di pintu masuk oleh security; serta, 55 titik wastafel berikut sabun cair dengan teknologi pedal dan sensor. Selain itu, secara berkala dilakukan penyemprotan disinfektan di kampus I, II, dan III. Serta, penyesuaian parkir kendaraan agar tidak terjadi penumpukkan kendaraan.

Selain itu, lift juga dipasang pedal. Teknisnya mahasiswa, staf, maupun dosen tidak lagi menggunakan tangan untuk menekan tombol lift. Hanya dengan cara menginjak menggunakan kaki pada tombol yang disediakan. Pedal berada di bagian bawah baik di luar maupun di dalam lift. Fungsinya untuk membuka, menutup, serta memilih lantai yang dituju pada lift tersebut. Tak hanya difungsikan di kampus III UMM di Jalan Raya Tlogomas, Rumah Sakit UMM sebelumnya juga lebih dulu menerapkan lift berpedal ini. (*)

 
Sumber: https://radarbanyuwangi.jawapos.com/read/2020/07/12/203700/siap-songsong-era-new-normal-kampus
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler