Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah. Foto: dok jpnn
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi masih kebanjiran kritik karena idenya menerapkan kebijakan sekolah sehari penuh secara nasional. Padahal, dia sudah menyatakan kebijakan yang beken dengan sebutan full day school itu tidak jadi diterapkan.
Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah, mengapresiasi bila Menteri Muhadjir menarik ide tersebut. Dia pun menyarankan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menuntaskan dulu pekerjaan rumahnya yang menumpuk di bidang pendidikan.
Pria berlatar belakang musisi ini menilai gagasan full day school bermasalah. Sekaligus, menunjukkan ketidakpahaman Menteri Muhadjir terhadap demografi pendidikan di Indonesia. Dimana ada kesenjangan luar biasa antar daerah, baik soal fasilitas infrastruktur, fasilitas penunjang hingga ketersediaan guru.
"Apalagi sampai saat ini ada 10.985 desa yang belum memiliki SD. Semestinya Mendikbud berpikir keras soal ini daripada melempar wacana yang tidak produktif di publik," kata Anang di Jakarta, Rabu (10/8).
Dia menyarankan lebih baik mendikbud menindaklanjuti soal Kurikulum 2013 (K-13) yang di era Anies Baswedan tak tuntas. Terutama mengakomodasi Nawacita yang menjadi visi misi Presiden Jokowi di bidang pendidikan.
"Jangan mencari sensasi yang tidak perlu. Lebih baik menyelesaikan pekerjaan rumah yang menumpuk di depan mata," tegas politikus PAN itu.(fat/jpnn)