Keterkaitan kesehatan Manusia dan peran agama dalam lingkup masyarakat

Author : Humas | Jum'at, 24 Februari 2023 09:59 WIB | Jurnal Post - Jurnal Post

JurnalPost.com – Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada, fenomena agama telah hadir. Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk mendefinisikan apa itu agama. Mengapa? Pertama, karena pengalaman manusia tentang agama sangat bervariasi, mulai dengan yang paling sederhana seperti dalam agama animisme/dinamisme sampai ke agama-agama politeisme dan monoteisme. Agama juaga termasuk sistem kepercayaan, praktik, dan pandangan hidup yang digunakan oleh orang untuk mengarahkan hubungan mereka dengan dunia dan makhluk lain, dan untuk menemukan makna dan tujuan hidup mereka. Agama dapat mencakup berbagai macam kepercayaan dan praktik, termasuk kepercayaan tentang keberadaan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi, praktik ritual, dan ajaran moral. Dalam agama setiap aspek kehidupan selalu di atur baik itu hal-hal besar seperti beribadah, pola makanan yang sehat, berpuasa, pekerjaan sampai pada hal-hal yang kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah dan lain-lain. Dan dalam islam mempersilahkan manusia dengan kecerdasannya untuk mengembangkan sains dan teknologi.

Disini agama memiliki tujuan utama yaitu, memelihara dan mengembangkan kehidupan yang sejahtera di dunia dan akhirat. Secara global, agama mewajibkan manusia untuk berbuat kebaikan dan menghindari hal-hal yang dilarang oleh agama, termasuk masalah kesehatan. Sehat badannya sebagai cerminan dari sehat jasmani, damai di hatinya sebagai cerminan dari sehat rohani dan punya makanan untuk sehari-harinya sebagai cerminan dari sehat sosial. Dari sini dapat dipahami bahwa sehat bukan dalam kondisi stabil antara aspek jasmani rohani sosial dan lingkungan.

Dari berbagai ulasan di atas, kita tahu bahwa kesehatan adalah rahmat yang istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita dan upaya-upaya yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan mengandung nilai ibadah dan manfaat bagi diri sendiri masyarakat dan lingkungan. Sebagai calon tenaga kesehatan berfikir akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan serta kesehatan itu juga bermanfaat dalam agama dan menjaga kesehatan itu lebih baik dari pada mengobati setelah sakit.

Pola Hubungan Agama dan Kesehatan

Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling mendukung, misalnya adalah orang yang hendak melaksanakan ibadah haji (islam) membutuhkan peran tenaga medis untuk melakuka general check up kesehatan supaya kegiatan ibadah haji dapat berjalan dengan baik. Contoh lain, yaitu tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, ajaran agama sejatinya memiliki potensi untuk memberi dukungan terhadap kesehatan dan begitu pun sebaliknya.
Saling melengkapi yang dimaksudkan disini adalah adanya peran dari agama untuk mengoreksi praktik kesehatan atau ilmu kesehatan yang mengoreksi praktik keagamaan. Dengan adanya saling koreksi ini, menyebabkan praktik kesehatan dapat dibangun lebih baik lagi.

Islam memberikan ajaran bahwa buka puasa akan lebih baik dengan cara memakan makanan yang manis. Perintah ini dianggap sebagai sesuatu yang dianjurkan (sunnah). Namun, secara kesehatan buka puasa dengan makanan yang manis ini bukan dimaksudkan sebagai sesuatu yang menyehatkan, tetapi lebih ditujukan untuk memulihkan kondisi tubuh sehingga tidak kaget ketika akan menerima asupan yang lebih banyak lagi.

Sesungguhnya antara agama dan kesehatan itu memiliki peluang untuk berkembang masing-masing. Tradisi agama Hindu di India, memiliki paradigma dan sekaligus teknologi kesehatan yang berbeda dengan apa yang berkembang di dunia kesehatan, yang dikenal dengan paradigma kesehatan Ayurveda. Kesimpulan pemikiran mengenai hubungan antara agama dengan kesehatan, yaitu agama memberikan penekanan mengenai hubungan diri dengan Tuhan. Sedangkan kesehatan lebih menekankan hubungan manusia dengan tubuh atau jiwa nya sendiri.
Banyak- banyaklah mempelajari atau memperdalam agama karena itulah sumber semua tentang bagaimana cara menjaga Kesehatan dan juga obat dalam segala penyakit yang di derita. Agama dan penyakit bukan merupakan dua hal yg saling berdiri sendiri, akan tetapi saling melengkapi atau saling menggenapi. Karena agama bisa dijadikan panduan agar bisa terhindar dari penyakit, misalnya panduan agama dalam hal thaharah.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga, dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, dalam agama Islam juga dianjurkan untuk melakukan ruqyah, yaitu perawatan kesehatan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Quran dan doa. Ruqyah dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit, baik yang berasal dari faktor fisik maupun spiritual.

Aspek Agama Dalam Bidang Kesehatan

Bila mengingat kode etik yang berlaku dalan bidang kedokteran atau keperawatan, untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama, dan adat istiadat. Artinya tenaga medis tidak boleh bertindak diskriminasi terhadap pasien. Prinsip kode etik ini sudah tidak ada perbedaan pendapat. Tampaknya sudah dapat dengan mudah unruk memahami tuntutan profesionalitas tenaga medis tersebut.

Namun disisi lain jika dilihat dari sisi kewajiban, seorang tenaga medis adalah menghargai hak pesien. Dengan kata lain, tenaga medis harus menjunjung tinggi hak-hak pasien, termasuk menghargai pemahaman agamanya. Selain itu, agama juga dapat menjadi sumber konflik dan perselisihan, terutama ketika satu keyakinan bertentangan dengan keyakinan yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan dialog antaragama dan saling pengertian untuk mencapai perdamaian dan harmoni dalam masyarakat yang beragam.

Namun, pengaruh agama pada kesehatan tidak selalu positif, dan dapat bervariasi tergantung pada keyakinan agama yang dianut oleh individu. Beberapa keyakinan agama dapat menghambat individu untuk mengakses layanan kesehatan modern, sedangkan praktik agama tertentu dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara negatif.

Agama memberi seseorang harapan dan kepercayaan diri, yang dapat membantu mereka mengatasi tekanan dan stres. Agama juga menawarkan pedoman dan nasihat tentang bagaimana menjalani kehidupan yang baik dan keberadaan yang damai, yang dapat mendukung kesehatan mental. Agama juga melarang menjalani gaya hidup yang menyenangkan dan sehat.

Fungsi Agama bagi Kesehatan

Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Bagi orang beragama, mereka memegang keyakinan bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan manusia kepada-Nya. Agama menjadi sumber motivasi yang kuat dalam diri pasien untuk hidup secara positif. Selain menjadi motivasi, agama pun menjadi sumber etika bagi penyelenggara layanan kesehatan. Agama memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesehatan mental seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan lebih optimis dalam pandangan hidupnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa doa dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan keseimbangan hormonal, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, pada saat yang sama, pengaruh agama pada kesehatan fisik dapat bervariasi tergantung pada keyakinan agama yang dianut oleh individu. Agama dapat memberikan dukungan sosial dan nilai yang positif bagi kesehatan mental dan fisik, tetapi penting untuk tetap mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Namun penting untuk diingat bahwa agama harus menjadi pelengkap, bukan pengganti untuk perawatan medis ahli.

Sampai saat ini kita juga belum bisa menghubungkan mana yang berdasarkan ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam, bekam merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti ini dapat kita amalkan kepada orang lain dan penting untuk diingat bahwa keputusan kesehatan harus dibuat berdasarkan bukti ilmiah dan kebutuhan pribadi, serta sesuai dengan keyakinan agama dan nilai-nilai yang dianut oleh individu.

Senantiasah melakukan tugas dan kewajibanmu sebagai hamba Allah, perbaiki shalatmu, perbanyak dzikir dan amalan baikmu dan berdoalah agar selalu diberi perlindungan dan jauh pula dan penyakit hati. Serta membiasakan lingkungan sekitar kita bersih juga pasti akan memberikan dampak baik yang akan menjaga kesehatan kita.


Oleh: SHABRINA ALIYAH
PAMEKASAN 12 JANUARI 2004, MAHASISWI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2022

Sumber: jurnalpost.com/keterkaitan-kesehatan-manusia-dan-peran-agama-dalam-lingkup-masyarakat/46121/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler