MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SUKSES MELAKUKAN PROGAM KERJA MELAKUKAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI NON AKADEMIK PADA SISWA-SISWI SMPN 6 SINGOSARI DALAM RANGKA KEGIATAN PMM

Author : Humas | Senin, 28 Agustus 2023 07:36 WIB | Jurnal Post - Jurnal Post

PROSES PELATIHAN TARI JAIPONG

JurnalPost.com – Universitas Muhammadiyah Malang atau yang sering dikenal dengan UMM, terdapat sebuah progam atau biasa disebut dengan PMM, yang merupakan kepanjangan dari pengabdian masyarakat oleh mahasiswa. Salah satu kelompok yang ikut terjun di kegiatan PMM ini berasal dari kelompok 64 gelombang 5, yang mana seluruh mahasiswa nya berasal dari fakultas ekonomi bisnis, dengan dosen pembimbing lapangan, Ibu Novita Sari Agus saputri S.Pd. Anggotan PMM kelompok 64 gelombang 5 ini, ber-anggotakan Fajar Surya Wibawa Puutra, Rifqi Baihaqi, Ike Yuni Hartanti, Rerista Dea Amalia Dinata Dan Deva Eka Afiza sukses dalam menjalankan salah satu proker yang ada dalam progam PMM ini dengan sukses, yaitu mengembangkan potensi non akademik pada siswa-siswi. Pengabdian yang dilangsungkan oleh PMM kel 64 gel 5 ini berada di institusi, sekolah menengah pertama negeri 6 singosari (SMPN 6 SINGOSARI).

TARI JAIPONG

Progam kerja yang di usung oleh anggota PMM KEL 64 gel 5 ini disambut dengan baik dan rasa antusias dari pihak sekolah, karena dinilai akan memberi manfaat yang baik bagi siswa-siswi dari segi non-akademik. Implementasi yang dilakukan dari progam kerja pelatihan potensi non-akademik bagi siswa-siswi yaitu dengan melakukan pelatihan tari tradisonal dan juga flashmob. Alasan dipilihnya pelatihan ini yaitu, agar siswa-siswi smpn 6 dapat menggali potensi yang dimiliki, sehingga bisa dikembangkan bahkan dapat digunakan sebagai salah satu prestasi yang dimiliki, selain itu alasan dipilihnya pelatihan tari tradisional sebagai wujud implementasi dari progam ini yaitu, supaya generasi milenial khususnya siswa-siswi SMPN 6 Singosari ini mengeal apa itu tari tradisional dan agar kelestarian budaya tetap terjaga. Tari yang dipilih dalam proses pengembangan potensi non akademik ini, yaitu tari jaipong. Sebelum di ajarkan bagaimana cara menarinya, kami selaku kakak pembina dari PMM 64 ini menjelaskan apa filosofi dari tarian jaipong ini agar mereka memahami tarian yang akan mereka tampilkan.

Pelatihan tari jaipong sendiri kami lakukan rutin setiap hari saat jam kbm telah berakhir, hal ini sesuai dengan konfirmasi dan koordinasi dari pihak sekolah. Pelatihan tari jaipong pun kami laksanakan, kami melakukan pelatihan tari ini dengan usaha yang maksimal dan pemberian contoh yang maksimal juga agar para siswa-siswi mudah dalam mempelajari setiap gerakan pada tari jaipong. Kami melakukan pelatihan tari jaipong dengan ulet dan telaten, dimulai dari gerakan dasar, gerakan inti tari dan bagaimana pola lantai yang digunakan dalam tari ini, dengan se detail mungkin. Selain melakukan pelatihan langsung di sekolah, kami juga memberi video tutorial cara menari jaipong ini agar mereka bisa juga untuk latihan mandiri saat dirumah. Tidak dipungkiri bahwa melakukan pelatihan tari jaipong ini tidak mudah, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin dan mencari jalan keluar agar para siswi yang dilatih ini bisa dan memahami tari jaipong yang akan mereka tampilkan. Tari jaipong ini juga akan ditampilkan pada acara penutupan PMM nanti. Implementasi pelatihan non akademik, yang dilakukan dengan pelatihan tari ini memakan waktu kurang lebih selama satubulan. Dengan waktu satu bulan kami berusaha untuk memaksimalkan waktu latihan agar mereka bisa memahami dengan maksimal. Adapun selain tari jaipong kami juga melakukan pengembangan potensi non akademik yaitu pengedaan lomba mini soccer.

PERTANDINGAN MINI SOCCER

Lomba olahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk pengembangan non akademik siswa di sekolah. Jenis olahraga yang kami adakan yaitu lomba minisoccer yaitu permainan sepak bola dalam skala kecil dengan aturan yang disesuaikan. Pengadaan lomba minni soccer ini dapat memiliki dampat positif terhadap pengembangan fisik, mental, dan sosial siswa. Adapun mafaat pengadaan lomba minisoccer yaitu yang pertama pengembangan keterampilan jadi siswa dapat terbantu dalam pengembangan ketrampilan dalam permainannya seperti dalam hal mengontrol, mengoper dan melakukan tendangan yang akurat. Yang kedua pembelajaran kerja sama lomba minni soccer karena olahraga ini mengedepankan kerjasama tim, siswa harus belajar bekerjasama dengan anggota tim berkomunikasi secara efektif dan memahami peran masing masing dalam mencapai tujuan tim. Yang ketiga yaitu peningkatan fisik pada olahraga ini melibatkan gerakan yang intensif, seperti berlari melompat menghindar. Sehingga hal tersebut dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik siswa. Dan yang terakhir yaitu pengembangan mental dan pengenalan nilai kompetitif. Partisipan lomba minnisoccer melibatkan aspek mental seperti pengambilan keputusan cepat, menghadapi tekanan kompetisi dan dalam kompetisi ini siswa diajarkan untuk mengetahui tentang pentingnya kerja keras serta mengatasi kekalahan dengan sikap positif. pengembangan potensi non akademik dengan pengadaan lomba minnisoccer ini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan nilai positif pada generasi muda. dengan merangkul mafaat olahraga dan kompetisi sehat, sekolah dapat menjadi wadah untuk siswa.

Sumber: https://jurnalpost.com/read/mahasiswa-universitas-muhammadiyah-malang-sukses-melakukan-progam-kerja-melakukan-pelatihan-dan-pengembangan-potensi-non-akademik-pada-siswa-siswi-smpn-6-singosari-dalam-rangka-kegiatan-pmm/4915/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler