JurnalPost.com – Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapis tengah melaksanakan kegiatan International Benchmarking ke Chulalongkorn University, Thailand, Kamis (13/02/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Staf dan Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapis dan disambut hangat oleh Assistant Professor Tewin Tencomnao, selaku Dekan dari Faculty of Allied Health Science di Chulalongkorn University.
Tentunya ini bertujuan untuk menjajaki peluang kolaborasi akademik antara kedua institusi, termasuk dalam bidang pendidikan, pengabdian masyarakat, serta penelitian. International benchmarking ini dilakukan sebagai upaya internasionalisasi program internship atau praktik klinis bagi mahasiswa. Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktik di Indonesia, tetapi juga di Thailand, guna meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam skala internasional.
Dalam kunjungan ini, dilakukan diskusi antara kedua institusi, di mana Assistant Professor Tewin Tencomnao menyambut baik kolaborasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada Program Studi Fisioterapi dari Indonesia yang menjalin kerja sama dengan pihaknya. Kesempatan ini menjadi awal yang baik untuk mempererat hubungan akademik antara kedua negara.
Dukungan senada juga disampaikan oleh Head of Department of Physical Therapy di Chulalongkorn University, yang menekankan bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dalam peningkatan kualitas pendidikan fisioterapi.
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapis, Safun Rahmanto juga menjelaskan bahwa program internship internasional ini telah dilakukan sebelumnya dengan Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM) dan Mahidol University Thailand. Oleh karena itu, kerja sama dengan Chulalongkorn University menjadi langkah strategis dalam memperluas jaringan internasional bagi mahasiswa dan dosen fisioterapi.
Dalam sesi diskusi, ditemukan bahwa keilmuan dan kurikulum di Chulalongkorn University memiliki kesesuaian dengan yang dijalankan di Program Studi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bahkan, metode perkuliahan serta layanan fisioterapi di Chulalongkorn University memiliki banyak kesamaan dengan UMM.
Sebagai tanda awal kerja sama, kedua institusi sepakat untuk menyelenggarakan program Visiting Professor, seminar, dan workshop yang akan dilaksanakan di Program Studi Profesi Fisioterapis UMM dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik serta meningkatkan kualitas pendidikan fisioterapi di Indonesia.