JurnalPost.com – Agama memainkan peran penting pada kehidupan dan pengalaman manusia. Agama dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. dan agama juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan, memberikan dukungan dan bimbingan. Agama dapat membantu orang membentuk kebiasaan yang sehat, mengatur perilakunya dan memahami emosinya, semua faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan. Agama berperan sentral dalam menentukan kehidupan seseorang. Ada kemungkinan bahwa sejumlah faktor terlibat dalam perilaku pelanggaran individu atau kelompok yang melanggar norma agama, dan faktor lingkungan dan kepribadian. Berdasarkan pelanggaran ini, tampaknya tidak sulit bagi umat beragama untuk kembali pada apa yang seharusnya dilakukan dalam menjalankan perintah agama.
Agama bisa diartikan menjadi alat untuk menyembuhkan jiwa melalui ajaran agama. Karena dari segi kejiwaan ada dua jenis bentuk. Bentuk pengobatan pertama adalah somoterapi. Somoterapi adalah perawatan fisik dalam bentuk pengobatan. Yang kedua adalah perawatan psikoterapi. Psikoterapi mengacu pada pengobatan yang tidak mengutamakan bagian tubuh yang sakit atau terganggu fisiknya, melainkan lebih mengutamakan bagian psikologis (mental-emosional). Berdasarkan penelitian psikologis, perawatan psikoterapi adalah metode psikologis sebagai solusi religius untuk masalah psikologis manusia. Manusia ialah makhluk hidup dengan potensi fisik dan mental yang melekatbebe. Sementara itu hubungan spiritual dan agama memiliki kesamaan dengan kepercayaan.
Zakiah Daradjat menulis: “Iman adalah proses psikologis yang mencakup semua fungsi, perasaan dan pikiran jiwa. Jika iman tidak sempurna, manfaat untuk kesehatan mental juga tidak sempurna” (Zakiah Daradjat, 1983:29). Selain itu, Zakiah Daradjat menambahkan bahwa peran agama adalah untuk membimbing kehidupan, membantu kesulitan dan menenangkan pikiran. Inilah bagaimana agama benar-benar dapat membantu orang mengendalikan diri dan membimbing mereka dalam semua tindakan mereka. Demikian pula kesehatan jiwa dapat segera dipulihkan dengan beriman kepada Allah SWT dan ajaran-Nya (Zakiah Daradjat, 1988:14).
Kesehatan merupakan hal yang diinginkan setiap orang, apalagi jika menyangkut kesehatan jiwa atau mental health. Jiwa yang sehat dapat menunjang segala aktivitas kehidupan manusia jika dilakukan dengan baik. Kesehatan mental juga dapat digambarkan sebagai ilmu yang memiliki sistem aturan, prinsip dan juga berbagai prosedur untuk memperbaiki atau meningkatkan kesehatan mental (jiwa). Menurut H.C. Witherington, jika berbicara tentang kesehatan mental, pola pikir yang sehat adalah orang yang tidak memiliki rasa takut, stres atau penyakit lain di hati atau pikirannya selain selalu merasa bahagia, tenang, damai, dan aman. Indikator kesehatan jiwa seseorang sangat perlu diketahui untuk menghindari berbagai gangguan jiwa yang juga mempengaruhi kesehatan fisik.
Ketika orang mempunyai kelemahan mental atau penyakit mental, itu mengacu pada pandangan Thomas. F. Ode, bahwa akal yang lemah harus dikuatkan dengan agama. Tomas. F. Ode menjelaskan bahwa ajaran agama menyangkut pengembangan spiritual berupa: 1) agama membimbing kehidupan, 2) agama membantu mengatasi kesulitan, dan 3) agama dapat menenangkan pikiran. Secara tidak langsung, peran agama adalah terapi bagi jiwa-jiwa yang takut menentukan tujuan, mengambil keputusan ketika menghadapi persoalan hidup.
Orang yang rutin beribadah menurut keyakinannya merasa lebih tenang, damai, bahagia dan penuh kasih sayang terhadap orang-orang di sekitarnya. Beberapa hal tersebut sebagai alasan mengapa agama bisa membuat seseorang jadizakiah lebih sehat. Orang yang menganut dan hidup menurut kepercayaan atau agama tertentu cenderung memiliki sikap positif atau optimis, memiliki lebih banyak teman dan lebih dekat dengan keluarga. Semua itu merupakan faktor yang mendukung kesehatan. Optimisme membuat tubuh lebih sehat karena bisa memperkuat daya tahan tubuh, yang dalam jangka panjang juga bisa memperpanjang umur.
Kebanyakan agama mengingatkan pemeluknya untuk hidup sehat, menjauhi berbagai perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba, seks bebas, dan mabuk-mabukan. Selain itu, menganjurkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang sehat seperti puasa dan doa. Menghadiri kegiatan keagamaan juga membuat seseorang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok karena terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan orang yang seiman. Komunitas keagamaan seperti remas atau remaja masjid biasanya saling mendukung secara sosial. Ini menjadikan komunitas religius sebagai wadah positif untuk kehidupan spiritual.
Ritual keagamaan seperti salat dan berdoa juga bisa menjadi cara untuk menghindari stres. Salat menghasilkan hasil psikoterapi yang baik. Ini dikarenakan perasaan aman, kelegaan dari ketegangan emosional yang dialami orang. Salat juga mendorong untuk lebih mensucikan hati dan menghilangkan segala gangguan jiwa, memberikan kedengkian dan keteguhan serta kedamaian. Ketika malakukan salat hati akan menjadi lebih ringan, dan akan dapat menenangkan jiwa. Manajemen stres yang sempurna bisa membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit misalnya tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Mengamalkan ajaran agama selain bisa memberikan terapi penyembuhan, juga memiliki efek pencegahan terhadap kesehatan jiwa atau gangguan jiwa. Dalam Islam, agama dan sains adalah dua hal berjalan beriringan dan tidak dapat dipisahkan. Apa yang Islam ajarkan dalam hal kesehatan mental, tentu saja dapat dijelaskan dengan istilah sains.
Al-Qur’an kitab suci umat Islam menyebutkan bahwa Al-Qur’an mengandung aspek penyembuhan gangguan jiwa. Misalnya pada Surah Yunus ayat 57 yang artinya: “Hai seluruh manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu pengajaran daru Tuhan kamu dan obat bagi apa yang terdapat dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin”. Dan juga pada surah Fussilat ayat 44 yang artinya: “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuhan bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh”.
Agar jiwa tetap positif dan sehat, sangat dianjurkan untuk selalu mengikuti semua aturan dan larangan agama khususnya dalam Islam seperti sholat, dzikir, doa dan kegiatan lain yang menenangkan jiwa seseorang, membuat bahagia dan tenang, ada beberapa tempat yang dianggap ampuh untuk menyehatkan jiwa manusia (spiritual) agar tetap sehat.
Tempat pengaruh agama sebagai keyakinan dalam menjaga kesehatan jiwa seseorang juga ada pada keyakinan atau sikap keimanan (taqwa) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selalu menerima sikap ketakwaan kepada Tuhan memberikan energi positif dan optimis menimbulkan perasaan tenang, positif, puas, bahagia, sukses, aman dan juga dicinta. Kondisi seperti itu menunjukkan bahwa orang kembali sehat secara fisik dan mental. Agama juga selalu menekankan dan menganjurkan mengikuti petunjuk agama untuk mencapai kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, orang yang berusaha menjaga jiwanya agar tetap sehat dan terhindar dari segala gangguan selalu disuruh berserah diri kepada Tuhan dan menjalankan ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh agama.
Oleh: Sa’idah Nur Halisa, Prodi Farmasi 2022, Universitas Muhammadiyah Malang