Foto Mahasiswa UMM Survei ke Rumah Ibu Nana Desa Karangwidoro, Pemilik Usaha Keripik Pisang dan Talas
JurnalPost.com – UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang sudah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha yang dimiliki tersebut merupakan usaha produktif. Salah satu warga Desa Karangwidoro, Kec. Dau, Kab. Malang, Jawa Timur memiliki usaha keripik yang sangat enak dan sudah mulai beroperasi. Beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam program PMM (Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa) kelompok 55 gelombang 09 Bhaktiku Negeri membantu UMKM keripik tersebut dalam hal branding. Kelompok PMM tersebut terdiri dari 5 anggota yaitu Novi Dwi Yanti dari jurusan akuntansi, Agung Rimbawan (sebagai koordinator kelompok), Ivena Zara Fairuz, Rossa Amellia Margarita dan Nur Faizatul Ummah dari jurusan ilmu hukum. Dalam melaksanakan kegiatan PMM, kelompok ini berada di bawah bimbingan Bapak Sholahuddin Al Fatih, S.H., M.H. selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).
UMKM keripik satu ini merupakan rekomendasi dari Bapak Kasmariadi selaku Kepala Desa Karangwidoro yang disampaikan kepada mahasiswa PMM untuk nantinya dapat membantu usaha tersebut karena merupakan keripik homamade. Pemilik usaha keripik ini sendiri adalah Ibu Nana. Ia mempunyai 2 jenis keripik yaitu keripik pisang dan keripik talas. Untuk keripik pisang sendiri ada 2 rasa yakni rasa original dan manis dengan harga Rp 12.000 per ¼ kg, sedangkan keripik talasnya ada 4 rasa yaitu rasa balado, bbq, jagung bakar dan jagung manis dengan harga Rp 15.000 per ¼ kg. Sebagai awalan, mahasiswa PMM melakukan survei mulai hari Rabu tanggal 31 Agustus 2022 dengan datang langsung ke rumah pemilik (Ibu Nana), mahasiswa melihat secara langsung proses pembuatan keripik oleh Ibu Nana dan ia menyajikan beberapa hasil keripiknya kepada mahasiswa dan memang rasanya sangat enak. Jelas saja usaha keripik ini direkomendasikan langsung oleh Kepala Desa Karangwidoro.
Awal mula penjualan keripik ini yaitu pemilik menitipkan pada warung atau toko-toko di sekitar rumahnya dan sekarang sudah melakukan pengriman hingga ke Batam melalui saudara-saudaranya. Ibu Nana sendiri dengan dibantu anaknya sudah melakukan pendaftaran pada akun online shop “Shopee” namun belum selesai sepenuhnya karena masih dalam proses agar tokonya terdaftar gratis ongkir. Pemilik juga sebenarnya sudah memiliki logo untuk ditempel pada kemasan, namun karena saat ada lomba P2L (Pekarangan Pangan Lestari) di Desa Karangwidoro yang penilainya adalah dari dinas lingkungan yang memberi saran agar logo diberi nomor telepon. Oleh karena itu, mahasiswa PMM berinisiatif untuk memperbaiki ataupun mendesain ulang logo usaha keripik Ibu Nana.
Mahasiswa PMM tidak hanya membuat 1 desain logo untuk langsung diserahkan kepada Ibu Nana, namun setiap anggota kelompok PMM ini membuat desain logo untuk nantinya Ibu Nana sendiri yang memilih logo mana yang akan digunakan untuk usaha keripiknya. Rencana awal kelompok PMM ini serta saran dari Kepala Desa Karngwidoro sendiri adalah membantu usaha keripik milik Ibu Nana hingga memiliki sertifikasi halal dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Namun ternyata proses BPOM sangat lama, membutukan banyak biaya serta waktu yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan PMM hanya 1 bulan. Sehingga mahasiswa membantu dalam “branding” terlebih dahulu dengan asumsi agar usaha keripik ini banyak dikenal orang melalui media sosial dan konsumen Ibu Nana bisa bertambah banyak. Mahasiswa juga membuatkan akun media sosial “instagaram” serta membut video perkenalan keripik pisang dan talas untuk dijadikan bahan promosi di media sosial.
Penulis : Agung Rimbawan, Novi Dwi Yanti, Ivena Zara Fairuz, Rossa Amellia Margarita dan Nur Faizatul Ummah
Instansi : Universitas Muhammadiyah Malang
