Upaya Menangani Permasalahan dalam Perkembangan Remaja

Author : Humas | Senin, 09 Januari 2023 10:05 WIB | Jurnal Post - Jurnal Post

Oleh: Melda, Fakultas Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang

JurnalPost.com – Masa remaja merupakan masa kewaspadaan, artinya remaja mengembangkan keragu-raguan terhadap segala sesuatu yang dihadapinya, seperti membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Masa remaja merupakan masa dimana remaja sangat egois dan ingin mengekspresikan keberadaannya dengan berbagai cara. Saat ini masih banyak remaja yang gagal menunjukkan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari karena remaja membutuhkan lebih dari sekedar pembelajaran kognitif, seperti merokok, berkelahi, minum-minuman keras, penggunaan narkoba, bahkan seks ketika masalah muncul di masa remaja. Hal ini tidak terjadi dengan sendirinya, namun ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya faktor internal dari dalam dan faktor eksternal dari luar atau lingkungan.

A. Permasalahan Remaja

Pada masa transisi, remaja dihadapkan pada masalah penguasaan diri atau pengendalian diri Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak- kanak, sehingga fase remaja gagal dalam menjalani proses perkembangan jiwanya.

Ada empat masalah yang mempengaruhi sebagian besar remaja, yaitu:

1. Masalah penyalahgunaan narkoba.
2. Masalah kenakalan remaia.
3. Masalah seksual.
4. Masalah yang berkaitan dengan sekolah.

Remaja yang paling berisiko adalah mereka yang memiliki lebih dari satu masalah tersebut. Perilaku bermasalah yang dialami pada masa remaja saling terkait. Misalnya, penyalahgunaan narkoba yang parah dikaitkan dengan aktivitas seksual dini, nilai sekolah rendah, putus sekolah, dan kenakalan. Aktivitas seksual dini terkait dengan merokok dan penggunaan alkohol, penggunaan mariyuana dan obat-obatan narkotika lainnya.

Masalah lain yang menjadi perhatian kita yang terjadi dalam rutinitas sehari-hari adalah tidur larut malam, tidak betah, mencuri, berbohong, merokok, mengumpat dengan bahasa yang tidak jelas, mengucapkan kata-kata yang cenderung vulgar, tidak patuh. dan suka membantah, selalu menolak jika disuruh, suka membantah, membolos sekolah, mendengarkan musik dengan keras, tidak mencuci badan dengan baik atau sebaliknya berlama-lama di kamar mandi (mandi berlebihan), bermalas-malasan tidak melakukan apa-apa (menganggur),

Memakai pakaian yang tidak rapi atau membuat model atau potongan rambut sembarangan, melakukan sesuatu tapa pertimbangan matang dan resiko yang konyol, bergaul dengan orang yang tidak kita sukai karena orientasi hidupnya tidak jelas, melalaikan pelajaran agamanya atau tidak memperhatikan ibadahnya seperti tidak sholat atau sholat tidak pada waktu, dan lain-lain. Meski tidak semua, beberapa anak muda berisiko tinggi melakukan semua hal ini dan saat ini sedang terjadi krisis yang nyata dan memprihatinkan di masyarakat karena menyangkut harta kita yang paling berharga yaitu anak-anak. Krisis in antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas.

Hal diatas dapat terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi remaja diantaranya sebagai berikut :

1. kurangnya kasi sayang orang tua.
2. kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. Pergaulan dengan teman yang tidak seumuran.
4. peran perkembangan iptek yang berdampak negatif.
5. tidak ada pembinaan kepribadian dari sekolah.
6. dasar-dasar agama kurang
7. Tidak ada media untuk menyalurkan bakat dan hobinya
8. mati rasa yang berlebihan dan masalah yang terpendam.

B. Upaya Penanganan

Selain memahami gejala-gejala yang menunjukkan banyaknya remaja yang terjebak dalam permasalahan remaja, seorang pendidik perlu mengembangkan program-program yang dapat mengurangi permasalahan remaja. Di antara program-program tersebut adalah:

1. Berikan perhatian intensif secara individual. Dalam program yang sukses, remaja muda dipasangkan dengan orang dewasa yang bertanggung jawab.

2. Pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai lembaga lints komunitas. Filosofi dasar masyarakat adalah pentingnya memberikan program dan layanan.

3. Identifikasi dan pengobatan awal.
Merangkul anak dan keluarganya sebelum anak mengembangkan masalah, atau masih dalam tahap awal masalah, adalah strategi yang berhasil. Dalam perkembangan remaja yang bergejolak, peran keluarga, sekolah, masyarakat dan juga kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan sangat berperan.

Peran media massa seperti televisi, internet, tabloid, surat kabar dan majalah juga memiliki kekuatan yang besar bagi kepentingan yang dominan di masyarakat. Menurut Perin, televisi memiliki pengaruh yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan media lainnya. Dia memainkan peran utama dalam kehidupan, dia juga sumber informasi utama. Pendidikan karakter masih harus ditingkatkan kualitanya, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.

Menurut Kartini Kartono penanganan masalah remaja dapat ditempuh sebagai berikut:

1. Menghilangkan segala penyebab terjadinya tindak pidana anak, baik yang bersifat pribadi, keluarga, sosial ekonomi dan budaya.

2. Melakukan perubahan lingkungan dengan mencarikan orang tua angkat/asuh dan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk tumbuh kembang jasmani dan rohani yang seat bagi anak remaja.

3. Memindakan anak nakal ke sekolah yang lebih baik, atau ke tengah lingkungan
sosial yang baik.

4. Memberikan pelatihan kepada remaja untuk hidup tertib, teratur dan disiplin.

5.Memanfaatkan waktu luang di pemusatan latihan, untuk membiasakan dir bekerja, belajar dan berekreasi schat dengan disiplin tinggi.
6. Mengaktifkan organisasi kepemudaan dengan progra m pelatihan kejuruan untuk mempersiapkan pemuda nakal untuk pasar kerja dan kehidupan di masyarakat.

Penutup

Masa remaja merupakan masa dimana remaja memiliki egosentrisitas yang tinggi, ingin menunjukkan eksistensi dirinya dengan berbagai cara. Dalam fase perkembangan remaja, remaja sangat rentan terjerumus pada hal-hal negatif. Perkembangan remaja biasanya memiliki ciri-ciri seperti lebih percaya pada teman sebaya, keinginan untuk menegaskan identitas, dan melawan otoritas. Ole karena itu, kontrol dari orang tua dan perlakuan yang diberikan ole pihak sekolah merupakan keniscayaan yang tidak dapat diabaikan. Dalam perkembangan remaja tidak hanya aspek kognitif saja yang harus dikembangkan, tetapi juga aspek perasaan/fitrah dalam diri remaja yang harus “*disentuh” agar perkembangan remaja dapat seimbang antara kognitif dan hati/afektif. Oleh karena itu, beberapa program penanganan diberikan.

Sumber: jurnalpost.com/upaya-menangani-permasalahan-dalam-perkembangan-remaja/42258/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler