Dosen Agroteknologi UMM mengajak siswa SMA mengelola sampah organik. (Humas UMM/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Bumi dan tanah harus dijaga, dan generasi muda memiliki peran besar dalam menjaga keberlanjutannya. Oleh karena itu, tim dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pengabdian dan workshop untuk para siswa SMA, dengan fokus pada cara merawat tanah melalui pemanfaatan sampah organik.
Salah satunya dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Batu pada bulan Desember 2024, dengan tema Pemanfaatan Sampah Organik untuk Memperbaiki Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah.
Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dyah Roeswitawati, Ali Ikhwan, Aulia Zaskia, dan Ilmam Zul Fahmi. Mereka bersama-sama memberikan penjelasan dan pengalaman praktis kepada siswa-siswi SMA mengenai pengelolaan sampah organik.
Dyah menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa dan guru tentang cara mengelola sampah organik menggunakan teknologi sederhana yang mudah diterapkan di lingkungan sekolah maupun rumah.
“Salah satu metode yang kami perkenalkan adalah penggunaan bakteri untuk fermentasi limbah dapur. Teknologi ini mudah diterapkan dan bisa dilakukan di rumah maupun sekolah,” ujar Dyah.
Selain itu, tim juga memberikan edukasi mengenai cara memilah dan mengumpulkan limbah organik serta proses fermentasi menggunakan bakteri khusus. Para peserta diajari untuk mengolah limbah dapur seperti sisa sayuran dan buah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah.
Antusiasme peserta sangat tinggi selama pelatihan, dan mereka sangat bersemangat dalam setiap tahap pelaksanaan.
“Ada banyak manfaat dari penggunaan kompos, seperti memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan hara, dan mendukung kehidupan mikroorganisme tanah. Pengetahuan seperti ini sangat penting bagi generasi muda. Mereka harus memahami cara merawat bumi, khususnya tanah, agar tidak merusak lingkungan,” tambah Dyah.
Tim berharap kegiatan ini dapat membantu siswa dan guru untuk lebih baik dalam mengelola limbah organik, sekaligus memberi dampak positif pada lingkungan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa.
Pada akhir kegiatan, para guru dan siswa menerima modul pelatihan dan demonstrasi pembuatan kompos. Harapannya, SMK Muhammadiyah 2 Batu dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan. Program ini juga berencana untuk diperluas ke sekolah-sekolah lain di sekitar wilayah tersebut.
“Dengan langkah kecil ini, tim dosen Prodi Agroteknologi UMM berharap dapat membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah organik demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari,” tutur Dyah.
(Wildan/AS)
