Dosen UMM menggelar penyuluhan dan kerja bakti kepada para peternak sapi perah di Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. (Humas UMM/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Kehadiran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti sapi serta kambing masih menjadi momok bagi para peternak. Untuk mengatasi masalah tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar penyuluhan dan kerja bakti kepada para peternak sapi perah di Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (28/7/2022) ini turut dihadiri oleh Divisi Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, sekretaris Kecamatan Senduro, Koramil, Kapolsek, serta pengurus dan peternak KUD Tani Makmur.
Dalam sambutannya, Kepala Divisi Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Sarifah menjelaskan bahwa wabah PMK telah menurunkan perekonomian masyarakat Kecamatan Senduro. Terjadi juga penurunan populasi sapi di KUD Tani Makmur kurang lebih 1.100 ekor. Penurunan ini diakibatkan oleh panik selling maupun pemotongan hewan ternak karena terjangkit PMK.
“Selain itu, beberapa warga menolak untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK. Hal ini terjadi karena terbatasnya pengetahuan peternak terhadap dampak positif vaksinasi. Oleh karenanya, saya berharap acara ini mampu memahamkan peternak tentang pentingnya vaksinasi dan juga cara menghadapi wabah PMK tersebut,” ungkap Sarifah.
Sementara itu, dosen Produksi Ternak UMM Dr Imbang Dwi Rahayu Drh MKes menjelaskan bahwa penularan PMK dapat terjadi melalui beberapa hal yaitu kontak langsung dengan hewan tertular dan kontak dengan orang ataupun peralatan yang terjangkit virus PMK. Persebaran juga dapat terjadi melalui udara hingga radius 10 kilometer.
“Cara penanganan PMK sendiri dapat dilakukan dengan deteksi dini melalui penanganan dehidrasi, pengobatan secara medis, serta pembentukan tim kecil penanganan PMK,” kata dosen asal Tegal tersebut.
Selain memberikan penyuluhan, dosen Peternakan UMM Dr Ir Adi Sutanto MM mengatakan bahwa para dosen juga memberikan obat-obatan kepada peternak. Obat-obatan tersebut berupa vitamin, disinfektan, dan probiotik.
Hal ini dilakukan untuk mencegah maupun mengobati ternak yang telah terjangkit PMK. Salah satu obat yang diberikan juga merupakan hasil karya dari dosen peternakan UMM, yaitu Probiotik Plus Biofarm.
“Pada kesempatan ini, kami juga memberikan motivasi kepada peternak yang terdampak PMK. Hal ini penting agar masyarakat dapat segera bangkit dari wabah tersebut. Alhamdulillah kegiatan yang kami selenggarakan ini disambut baik oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan antusiasme para peternak untuk bertanya selama sesi tanya jawab,” pungkasnya. (Wildan/AS)