Urifah saat berada di Korea Selatan. (Dok pribadi/KLIKMU.CO)
Malang, KLIKMU.CO – Di era 5.0 seperti saat ini, banyak kemudahan yang didapat oleh manusia, khususnya terkait teknologi. Hal itu juga dimanfaatkan oleh Urifah, salah seorang pemerhati pendidikan yang juga alumni Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Apalagi, dua tahun belakangan, pandemi membatasi gerakan dan interaksi manusia, termasuk di dunia pendidikan. Meksi begitu, Urifah memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan baik untuk melakukan kegiatan kolaborasi. Tidak hanya di level nasional tapi juga internasional.
Ia juga mengikuti berbagai kegiatan pendidikan secara daring yang diselenggarakan berbagai negara. Keaktifan dan sederet kontribusinya tersebut membuat Urifah dikenal oleh banyak orang dari sederet negara. Khususnya dari kalangan guru, pakar, dan pemerhati pendidikan.
Tak jarang ia menjadi pemateri di acara kolaborasi antarsekolah seperti di India, Kolombia, Taiwan, Rumania, Filipina, dan lainnya. Kajian yang ia lakukan juga menarik, yakni pendidikan, SDGs, budaya, serta lingkungan.
Berkat kemampuannya yang mumpuni itu, Urifah sukses terpilih menjadi Presiden International English Language Teachers Association (IELTA) yang anggotanya terdiri dari guru bahasa Inggris dari Indonesia, Korea Selatan, Nepal, Bangladesh, Argentina, Mesir, Malaysia, dan banyak negara lain.
Terbaru, perempuan asal Malang ini diundang untuk menghadiri agenda kolaborasi yang dilaksanakan di Korea Selatan. Tepatnya di International Conference on Education di Sejong pada 20-24 Oktober 2022.
Ada 60 perwakilan guru dan praktisi pendidikan yang juga hadir di ajang tersebut. Mereka melakukan diskusi, sesi perkenalan, materi dari kementerian pendidikan Korea Selatan dan sederet lainnya.
Urifah juga berkesempatan berkunjung dan mengajar di Dajeong School. Ia bahkan ditemani kepala sekolah untuk memberikan materi serta mendidik siswa-siswi di sana.
“Tentu ini kesempatan yang langka saya bisa berinteraksi langsung dengan siswa dan guru di sini. Apalagi sebelumnya kita lebih sering bersua lewat platform daring. Di sini, pendidikan tertata dengan sangat baik dan memiliki kurikulum inovatif, sederhana, dan maju sehingga memberikan kegembiraan. Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan wawasan baru bagi pendidikan di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Urifah juga diundang ke beberapa agenda serupa di negara lain. Salah satunya di India yang memberikan pengalaman untuk mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat di sana.
“Saya berharap,apa yang saya dapat di India dan Korea Selatan bisa dibagikan kepada guru-guru lainnya agar mampu memajukan pendidikan Indonesia,” pungkasnya. (Wildan/AS)