Jawab Kebutuhan Pendidikan, PPG UMM Kukuhkan 1.238 Guru

Author : Humas | Rabu, 15 Maret 2023 08:57 WIB | KlikMu.co - KlikMu.co

Sebanyak 1.238 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Malang dikukuhkan pada Selasa (14/3). (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Sebanyak 1.238 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi dikukuhkan pada Selasa (14/3). Mereka yang berasal dari berbagai daerah juga mengucapkan sumpah profesi guru serta mendapatkan bekal dari dua orasi ilmiah para pemateri.

Keduanya adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Prof Dr Nunuk Suryani MPd dan Direktur Eksekutif APCE UNESCO Prof Dr Ignasius D.A. Sutapa MSc.

Menariknya, para mahasiswa dalam jabatan dan prajabatan PPG UMM juga menelurkan beberapa karya. Di antaranya 11 hak kekayaan intelektual dan 17 buku ber-ISBN yang berisi tentang pengalaman kreatif best practice selama ini. Pun berbagai prestasi lain dalam hal mengajar dan pendidikan.

Nunur Suryani menilai, salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kurangnya ketersediaan guru di Indonesia. Sebagian besar diakibatkan oleh banyaknya guru yang akan pensiun.

“Di tahun 2022, data menunjukkan bahwa kekurangan guru di Indonesia sebanyak 781 ribu. Untuk mengatasi kekosongan atau kekurangan guru itu, caranya dengan melangsungkan seleksi ASN P3K,” katanya.

Nunuk juga menjelaskan tentang isu strategis pembangunan pendidikan nasional yang harus diselesaikan. Utamanya terkait layanan pendidikan yang belum merata dan kualitas pendidikan yang masih rendah. Menurut data, ada 288 kecamatan di Indonesia yang tidak memiliki SMP dan 681 kecamatan yang tidak memiliki SMA.

Sementara itu, kualitas pendidikan nyatanya dipengaruhi oleh kompetensi guru yang masih rendah dengan sebaran yang belum merata. Selain itu, tidak tersedianya metode penilaian hasil belajar yang ajek.

“Ditambah lagi dengan daya saing perguruan tinggi Indonesia yang masih lemah berdasarkan publikasi, inovasi, dan juga sitasi. Tapi menariknya, saya lihat UMM tidak demikian. Bahkan UMM menjadi kampus yang memiliki kapasitas tinggi dalam tiga hal tadi,” tambahnya.

Maka dari itu, Nunuk menilai Indonesia memerlukan transformasi baru untuk pendidikan Indonesia. Transformasi tersebut bukan hanya untuk calon guru. Namun juga untuk membuka mindset para guru yang ada sehingga bisa menjawab target Sustainable Development Goals (SDGs).

Pada kesempatan yang sama, Ignasius menjelaskan mengenai peran penting FKIP dalam menyiapkan guru profesional di era digital. Menurutnya, pendidikan era digital ditandai dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi ke dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Para siswa dan mengajar bisa dengan mudah mengakses sumber pengetahuan yang melimpah.

Kemudahan ini juga memberikan tantangan tersendiri. Terutama kemampuan daya inovasi dan kolaborasi yang dapat mnejadi modal penting dalam memajukan lembaga pendidikan. Hingga akhirnya bisa menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat bersaing secara global.

“Cara pandang lama mengenai literasi dalam dunia pendidikan yaitu membaca, menulis, dan menghitung tidak lagi memadai saat ini. Para pendidik dan siswa didik harus memaknai literasi baru di era digital yang mencakup tiga hal, yakni literasi data, kemampuan membaca dan menganalisis menggunakan informasi di dunia digital, serta literasi teknologi,” tambah Ignasius.

Dalam pengukuhan itu, ada empat mahasiswa berprestasi yang mendapatkan penghargaan. Keempatnya aktif di berbagai bidang seperti olahraga, MC, hingga menelurkan karya buku. Bahkan ada pula yang sukses memasukkan penelitiannya di jurnal Sinta 2.

Terkait pengukuhan guru, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi berharap ribuan guru yang baru saja dikukuhkan mampu merespons tantangan kebutuhan zaman. Apalagi sudah ada banyak bekal yang telah diberikan, baik itu materi maupun metodologi yang bisa digunakan saat mendidik nanti.

Ia juga berterima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan kepercayaan pada UMM. Utamanya FKIP dalam upaya menyiapkan pendidik profesional masa depan. Sekaligus berkontribusi menyiapkan SDM yang unggul untuk memajukan bangsa Indonesia.

Hal serupa disampaikan Dekan FKIP UMM Dr Trisakti Handayani MM. Salah satu permasalahan Indonesia saat ini ialah lemahnya SDM.

“Maka perlu adanya guru kreatif, kritis, dan inovatif agar bisa melahirkan generasi penerus. Selain itu, skill kolaborasi untuk menghadapi zaman yang tidak pasti,” pungkasnya. (Wildan/AS)

Sumber: klikmu.co/jawab-kebutuhan-pendidikan-ppg-umm-kukuhkan-1-238-guru/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler