Legacy Kepemimpinan Muhadjir Effendy di Universitas Muhammadiyah Malang

Author : Humas | Sabtu, 15 Februari 2025 09:52 WIB | KlikMu.co - KlikMu.co

Oleh Prof Dr H Tobroni MSi (Ketua Dewan Guru Besar UMM)

Oleh Prof Dr H Tobroni MSi
(Ketua Dewan Guru Besar UMM)

Hari Kamis, 14 Februari 2025, Muhadjir dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Luar Sekolah di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pengukuhan ini terjadi 10 tahun setelah ia meraih jabatan Profesor pada tahun 2014. Tulisan ini mengangkat legacy dan gaya kepemimpinan Muhadjir Effendy saat memimpin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Membincangkan Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP dan dunia pendidikan adalah sesuatu yang fenomenal, terutama jika dilihat dari tiga perspektif: kenegaraan, keumatan, dan kelembagaan.

  • Perspektif kenegaraan: Muhadjir pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada era kepemimpinan Presiden Jokowi periode pertama dan kedua. Saat ini, di era pemerintahan Presiden Prabowo, ia dipercaya sebagai Penasehat Presiden bidang Haji.
  • Perspektif keumatan: Muhadjir merupakan Ketua PP Muhammadiyah sejak Muktamar ke-47 di Makassar, dengan tanggung jawab di bidang pendidikan. Pada Muktamar ke-48, ia kembali terpilih sebagai Ketua yang membidangi pemberdayaan ekonomi umat.
  • Perspektif kelembagaan: Muhadjir telah berkiprah di UMM selama lebih dari 40 tahun. Ia pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan, Pembantu Rektor I bidang Akademik, Rektor selama 16 tahun, dan kini menjabat sebagai Ketua Badan Pengelola Harian (BPH) UMM, mewakili PP Muhammadiyah.

Tulisan ini berfokus pada peran Muhadjir di UMM, khususnya gaya kepemimpinannya selama memimpin universitas ini.

Peran Muhadjir Effendy dalam Perkembangan UMM

UMM didirikan pada tahun 1964 dan mengalami perkembangan signifikan, terutama sejak kepemimpinan A. Malik Fadjar (1983–2000). Muhadjir sendiri menjabat sebagai:

  • Pembantu Rektor III (1985–1996, 13 tahun)
  • Pembantu Rektor I (1996–2000, 4 tahun)
  • Rektor UMM (2000–2016, 16 tahun)
  • Wakil Ketua BPH (2014–sekarang) dan kemudian menjadi Ketua BPH.

Di bawah kepemimpinannya, UMM terus berkembang dan mencapai berbagai prestasi, di antaranya:

  • Akreditasi institusi A (Unggul) sejak 2012.
  • PTS Terunggul LLDIKTI Jawa Timur selama 15 tahun berturut-turut.
  • Perguruan Tinggi Islam Terbaik Dunia versi Unirank 2021 (era Rektor Prof. Fauzan).
  • 20 Perguruan Tinggi Terbaik Nasional 2025 (era Rektor Prof. Nazaruddin Malik).

Selain itu, di era kepemimpinannya, UMM melakukan berbagai inovasi dan ekspansi, seperti:

  • Pengambilalihan Taman Rekreasi Sengkaling.
  • Pembangunan hotel, rumah sakit, SPBU, bengkel mobil, showroom sepeda motor, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Sumber Kekuatan Kepemimpinan Muhadjir

Muhadjir berhasil menciptakan legacy selama memimpin UMM melalui empat kekuatan utama:

  1. Position Power (Kekuasaan Struktural)
    • Memanfaatkan formal authority untuk menciptakan kepemimpinan yang efektif dalam menggerakkan organisasi.
    • Control over resource untuk memastikan individu dan kelompok berada dalam satu kendali kepemimpinan.
    • Menerapkan sistem reward and punishment. Staf berprestasi mendapat penghargaan seperti kesempatan naik haji, studi ke luar negeri, jabatan, dan insentif. Sebaliknya, bagi yang tidak sejalan dengan visi kepemimpinan, diterapkan punishment yang tegas tetapi tetap konstruktif.
    • Control over information dengan menyampaikan informasi kepada civitas akademika dan mengklarifikasi isu-isu yang berkembang.
  2. Personal Power (Kekuatan Pribadi)
    Muhadjir memiliki latar belakang pendidikan yang kuat:
    • Pendidikan Guru Agama (PGA) 6 tahun dan Sarjana Muda Tarbiyah IAIN Malang.
    • Sarjana IKIP dalam bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
    • Magister Administrasi Publik UGM dan Doktor Sosiologi UNAIR dengan disertasi tentang kepemimpinan di militer.
    • Aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak kuliah dan menjabat sebagai Pembantu Rektor di usia 27 tahun.

Tiga aspek utama dalam kekuatan pribadinya:

  1. Kepemimpinan ekspertis: Menguasai berbagai bidang seperti keagamaan, kependidikan, sosial-politik, dan manajemen kepemimpinan. Ia juga memiliki bakat seni seperti bernyanyi dan mendalang.
  2. Membangun loyalitas: Memelihara persahabatan dan mengakomodasi berbagai kelompok dalam organisasi.
  3. Karismatik: Gaya kepemimpinan yang percaya diri, mendengarkan aspirasi bawahan, serta berani mengambil risiko.
  4. Political Power (Kekuasaan Politik)
    • Control over decision processes: Mengontrol setiap keputusan agar tidak merugikan lembaga dan kepemimpinannya.
    • Membangun koalisi: Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. UMM di bawah kepemimpinannya terbuka bagi semua golongan, termasuk mahasiswa dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU), non-Muslim, hingga mahasiswa asing.
    • Kooptasi: Menarik individu atau kelompok yang awalnya tidak sejalan untuk turut berkontribusi dalam organisasi, sering kali dengan menawarkan keuntungan atau posisi strategis.
  5. Manajer dan Administrator yang Handal
    Muhadjir bukan hanya pemimpin visioner, tetapi juga manajer dan administrator yang efektif. Beberapa kompetensinya meliputi:
    • Kemampuan membangun relasi dengan berbagai pihak dan mengelola konflik.
    • Handal dalam mencari serta menyampaikan informasi, klarifikasi, dan monitoring organisasi.
    • Menguasai fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, delegasi tugas, dan pemecahan masalah.

Kesimpulan

Meskipun di awal kepemimpinannya sempat ada yang meragukan kemampuannya, Muhadjir berhasil membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang mampu membawa UMM ke level yang lebih tinggi. Melalui strategi kepemimpinan yang berbasis position powerpersonal powerpolitical power, dan manajemen yang solid, ia mampu melanjutkan dan meningkatkan kepemimpinan A. Malik Fadjar. Inovasi dan ekspansi yang dilakukannya menjadikan UMM sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, bahkan di dunia.

Muhadjir Effendy adalah contoh nyata pemimpin yang tidak hanya memiliki visi besar, tetapi juga mampu mengeksekusinya dengan efektif untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat.

(*)

Sumber: https://klikmu.co/legacy-kepemimpinan-muhadjir-effendy-di-universitas-muhammadiyah-malang/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler