KLIKMU.CO – MA Muhammadiyah 2 Malang sukses menggelar pelatihan bertema Strategi Efektif Menggunakan Ice Breaking dalam Menciptakan Kelas Belajar yang Aktif, Kreatif, dan Interaktif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program praktikum mata kuliah Lab. Tarbiyah yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam pelatihan ini, mahasiswa mempraktikkan tugas mata kuliah Desain Pelatihan, yang dibimbing oleh Zulfikar Yusuf MPdI.
Ahmad Sofyan, Kepala Sekolah MA Muhammadiyah 2 Malang, menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap pelatihan ini.
“Kami berharap pelatihan ini membawa suasana baru ke dalam proses belajar-mengajar dan membantu guru menciptakan pembelajaran yang lebih menarik,” ujar Ahmad Sofyan.
Materi dan Aktivitas Pelatihan
Pelatihan dimulai dengan pengantar dari M. Duha Zainullah, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Laila Yulia, Azkia Khoirin, M. Zulkifli Rabbani, Dinda Ramadhani, dan Ahmad Ghazi.
Materi pelatihan mencakup berbagai strategi ice breaking yang dikemas dalam modul inovatif. Selain itu, peserta dikenalkan dengan alat digital seperti Quizizz, Kahoot, dan Wordwall untuk mendukung pembelajaran aktif di kelas.
Sesi ice breaking interaktif, seperti “Tepuk Hu Ha” dan “Lagu Topi Saya Bundar dengan Gerakan Acak”, menjadi sorotan utama pelatihan. Aktivitas ini memberikan contoh nyata bagaimana ice breaking dapat memecahkan kebekuan dan meningkatkan interaksi di kelas.
Para guru juga diajak mencoba langsung penggunaan alat digital seperti Quizizz dan Kahoot. Diskusi interaktif berlangsung selama sesi refleksi, di mana peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menerapkan teknologi untuk pembelajaran.
Kolaborasi Mahasiswa dan Guru
Zulfikar Yusuf menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya melatih mahasiswa untuk menjadi fasilitator yang kompeten, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan guru.
“Mahasiswa Prodi PAI FAI UMM berperan aktif sebagai pendamping guru dalam mengenalkan inovasi pembelajaran yang lebih interaktif,” jelasnya.
Pelatihan ditutup dengan kesimpulan bersama tentang pentingnya kolaborasi dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif dan relevan di era modern. Keberhasilan pelatihan ini menunjukkan kontribusi nyata mahasiswa UMM dalam dunia pendidikan, sekaligus memberikan solusi inovatif untuk tantangan pembelajaran di sekolah.
Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi dunia pendidikan.
(Zulfikar Yusuf/AS)