Pro-Kontra Childfree, Dosen Sosiologi UMM: Tidak Cocok Diterapkan di Negara Muslim

Author : Humas | Senin, 06 Maret 2023 08:53 WIB | KlikMu.co - KlikMu.co

Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Dr Vina Salviana Darvina Soedarwo MSi turut memberikan pendapat terkait childfree. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Istilah childfree akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh masyarakat. Childfree merupakan keputusan pasangan untuk tidak mempunyai anak atau keturunan. Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Vina Salviana Darvina Soedarwo MSi turut memberikan pendapat.

Dilihat dari konsep modern, menurutnya, childfree biasanya selaras dengan kebijakan negara. Misalnya, kebijakan negara bahwa keluarga hanya boleh memiliki satu anak. Pun negara yang memiliki harga kebutuhan yang tinggi tentu akan memengaruhi keputusan pasangan.

“Pasangan yang memilih untuk childfree berpikiran bahwa anak akan membebani secara ekonomi. Mengurus anak juga akan membebani secara waktu, apalagi jika kedua pasangan sama-sama bekerja di luar rumah. Jika hal ini diadopsi oleh negara-negara yang punya muslim yang banyak, tentu akan bertentangan dari konsep Islam. Kedudukan anak di dalam Islam adalah sebagai amanah yang diberikan Allah kepada hambaNya,” urainya.

Vina mengungkapkan bahwa anak juga dinilai sebagai sebuah anugerah. Sehingga orangtua harus merawat dan membesarkannya. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa anak juga dapat menjadi ujian bagi orang tua.

Hal ini sebenarnya tergantung bagaimana orang tua mampu merawat dan menyelesaikan ujian-ujian itu. Anak juga merupakan penerus generasi, karenanya idealisme childfree jika terus berkembang dapat memengaruhi kuantitas generasi di masa yang akan datang.

“Misalnya saja, ada 125 juta pasangan. Satu pasangan berpikir bahwa hanya dia dan pasangannya saja yang memilih untuk childfree, namun ternyata banyak pasangan lain yang berpikiran hal yang sama. Maka jumlah pasangan childfree makin banyak dan menyebabkan penerus generasi berkurang,” paparnya.

Di Indonesia, mayoritas pasangan masih banyak yang ingin memiliki keluarga dan mempunyai anak. Tetapi di sisi lain, menurut Vina, sebagai makhluk yang berelasi, manusia harus saling menghargai keputusan orang lain.

“Dalam kehidupan sehari-sehari, kita harus menghargai keputusan mereka. Namun, kita juga bisa kembali kepada konsep Islam. Jika memang bisa punya anak, kenapa tidak memilikinya. Karena Allah menjanjikan pahala dan anugerah yang berlimpah bagi orang tua dan itu harus dipercaya,” tutupnya. (Wildan/AS)

Sumber: klikmu.co/pro-kontra-childfree-dosen-sosiologi-umm-tidak-cocok-diterapkan-di-negara-muslim/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler