Ratusan belajar bersaing dalam Al Arabiya Festival Expo (ALEPO). (Humas UMM/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar ajang tahunan Al Arabiya Festival Expo (ALEPO) pada Rabu, 19 Februari 2025. Festival ini menghadirkan berbagai kompetisi seperti debat bahasa Arab, pidato, puisi, dan lainnya.
Ratusan siswa dari berbagai daerah turut bersaing untuk meraih gelar juara dalam ajang bergengsi ini.
Nabilatin Nadif, ketua pelaksana ALEPO, menyampaikan bahwa tujuan utama acara ini adalah meningkatkan minat siswa terhadap Bahasa Arab dan memperkenalkan peluang yang dapat diraih jika berkuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UMM.
“ALEPO diharapkan dapat berkembang dan semakin menarik minat siswa untuk mendalami bahasa Arab. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, sehingga Bahasa Arab akan selalu dibutuhkan,” ujarnya.
Salah satu acara menarik dalam ALEPO 2025 adalah seminar yang digelar pada sesi pembukaan. Seminar ini menghadirkan Dewantoro Ratri, Founder Mainkata Translation Production dan aktor voice-over profesional. Ia memberikan motivasi kepada peserta terkait peluang karier bagi lulusan PBA.
“Sebanyak 80% lulusan mahasiswa di Indonesia memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusannya. Namun, jika kalian mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Arab, dijamin kalian tidak akan tersesat saat mencari pekerjaan. Bahasa Arab akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di Indonesia,” jelasnya.
Dalam seminar tersebut, Dewo—sapaan akrabnya—juga memperkenalkan dunia voice-over sebagai salah satu bidang karier yang bisa ditekuni oleh lulusan PBA. Ia menjelaskan bahwa ada tiga elemen komunikasi penting dalam voice-over, yaitu kata-kata, intonasi, dan artikulasi suara. Selain itu, alat penunjang seperti microphone dan sound card juga berperan penting dalam menghasilkan suara berkualitas.
“Mempunyai keterampilan voice-over adalah keahlian yang luar biasa. Kita harus sering melakukan latihan vokal agar dapat menggali kemampuan suara yang dimiliki. Segmen suara tertentu dapat mewakili emosi tertentu, yang nantinya akan berpengaruh pada produk iklan,” terangnya.
Ia juga menekankan bahwa menjadi seorang voice-over artist bukanlah hal mudah.
“Mendapatkan hasil voice-over berdurasi dua menit bisa memakan waktu hingga satu jam perekaman. Industri ini akan tetap dibutuhkan di masa depan. Apakah AI bisa menggantikannya? Mungkin, tapi saya meragukannya, karena kualitas suara manusia lebih keren,” tambahnya.
Melalui ALEPO, diharapkan semakin banyak siswa yang termotivasi untuk mendalami bahasa Arab dan menjajaki berbagai peluang karier di bidang ini.
(Wildan/AS)
