Seminar nasional yang diselenggarakan oleh Sentra Hak dan Kekayaan Intelektual (HKI) di UMM. (Humas UMM/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan inovasi dan pengelolaan kekayaan intelektual melalui seminar nasional yang diselenggarakan oleh Sentra Hak dan Kekayaan Intelektual (HKI) pada 19-20 November 2024.
Seminar bertajuk ‘Strategi Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perizinan Produk Menuju Komersialisasi Hasil Riset’ ini bertujuan untuk mendalami proses penting dalam memajukan produk riset yang dapat berdampak langsung kepada masyarakat.
Kepala BPOM RI dr Taruna Ikrar MBiomed MD PhD dalam sambutannya mengapresiasi UMM yang memiliki visi sejalan dengan misi BPOM dalam mempercepat pengembangan dunia usaha, khususnya di bidang obat dan makanan, dengan memberi perhatian khusus pada UMKM.
Taruna menekankan pentingnya peran universitas terkemuka seperti UMM dalam melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dihasilkan oleh sivitas akademika.
“Produk riset yang dihasilkan harus memenuhi standar keamanan, mutu, dan khasiat yang ditetapkan. Riset yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, maupun kampus, harus dapat dikomersialkan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Muhammad Kashuri SSi Apt MFarm menegaskan bahwa riset adalah dasar dari perizinan produk. Produk yang ingin dipasarkan harus melalui uji kelayakan yang ketat sesuai dengan standar keamanan dan efikasi.
“Tahapan registrasi evaluasi izin edar adalah langkah krusial sebelum suatu produk dapat dikomersialisasikan,” tambahnya.
Kashuri juga menyebutkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas masyarakat, dan media sangat diperlukan untuk mempercepat hilirisasi dan komersialisasi produk hasil riset.
Dalam seminar ini, Wakil Rektor IV UMM Salis Muhamad Salis Yuniardi MPsi PhD menekankan pentingnya inovasi dalam perkembangan peradaban dunia. Ia mengungkapkan bahwa perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mendorong inovasi yang dapat bertahan di tengah persaingan global. “Inovasi riset yang sukses terkomersialisasi menjadi puncak pencapaian dalam dunia pendidikan dan industri,” ujarnya.
UMM, menurut Salis, mengutamakan riset multidisipliner sebagai kunci dalam menghasilkan inovasi yang mampu berdaya saing. Tata kelola yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk HKI dan publikasi, juga dianggap penting untuk memperlancar proses komersialisasi produk riset.
UMM berkomitmen untuk terus mendukung riset yang dapat memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat dan pengembangan ekonomi. Dengan menghadirkan narasumber terpercaya, seminar ini menjadi langkah strategis dalam mendorong komersialisasi riset dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seminar ini juga menjadi bukti konkret bahwa UMM tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga aktif dalam memajukan ekonomi melalui komersialisasi produk riset. Hal ini sesuai dengan visi UMM untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan inovatif yang siap menghadapi tantangan global.
(Wildan/AS)