Setelah Bahasa Indonesia Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO, Apa Saja Dampaknya?

Author : Humas | Kamis, 30 November 2023 09:05 WIB | KlikMu.co - KlikMu.co

UNESCO. (Foto: CNN Indonesia)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pada 20 November lalu, bahasa Indonesia berhasil disahkan sebagai bahasa resmi pada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).  Disahkannya bahasa Indonesia ini membuat masyarakat gempar dan merasa bangga.

Hal ini lantaran bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-10 PBB. Sembilan bahasa lain yang diakui ialah bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugis.

Atas capaian ini, dosen Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) M. Isnaini SPd MPd turut bangga. Hal itu tak lepas dari upaya pemerintah mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO.

“Memang sangat layak bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi sidang umum UNESCO. Penutur bahasa ini bahkan telah mencapai lebih dari 200 juta orang dan punya lebih dari 100.000 kosa kata,” ujarnya.

Selain itu, Krisna, sapaannya, menjelaskan bahwa bahasa Indonesia juga sudah diajarkan di lebih dari 48 negara di seluruh dunia. Angka penuturnya juga mencapai 275 juta yang terdiri atas penutur lokal dan mancanegara.

Keberhasilan ini juga selaras dengan pesan yang tertulis di Undang-Undang No 44 Tahun 2009 yang menjelaskan bahwa pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia secara bertahap dengan dijadikan bahasa internasional yang berkelanjutan dan sistematis.

Menurut Krisna, ada berbagai dampak atas ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO. Misalnya, pada aspek eknomi dan budaya masyarakat.

Di bidang ekonomi, penetapan ini dapat meningkatkan kerja sama pelaku perdagangan. Para ekspatriat yang bekerja di Indonesia diharuskan menguasai bahasa Indonesia.

Sementara di bidang budaya, ini menjadi jalan yang bagus untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang begitu banyak, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Untuk mewujudkannya, pemerintah dan masyarakat perlu menguatkan atensi bahasa Indonesia agar semakin dikenal dunia. Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang ada di berbagai universitas,” tambahnya.

Menurutnya, penetapan ini harus diikuti dengan upaya masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, bukan malah meninggalkannya. Ia berpesan agar anak-anak muda tidak merusak citra bahasa asli Indonesia dengan bahasa-bahasa gaul yang cenderung merusak tatanan bahasa Indonesia.

“Bukan berarti bahasa gaul seperti ini tidak boleh digunakan untuk berkomunikasi. Namun, alangkah baiknya berupaya maksimal memakai bahasa Indonesia yang lazim dan baik sebagai bahasa komunikasi untuk menjaga keaslian bahasa,” tandasnya.

(Wildan/AS)

Sumber: https://klikmu.co/setelah-bahasa-indonesia-ditetapkan-sebagai-bahasa-resmi-unesco-apa-saja-dampaknya/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler