Bimtek mengkaji Perubahan Akreditasi Mandiri Kependidikan yang digelar UMM. (Humas/KLIKMU.CO)
KLIKMU.CO – Adanya perubahan mekanisme akreditasi program studi kependidikan memberikan tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Hal itu mendorong Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Indonesia Wilayah I untuk melangsungkan Bimbingan Teknis Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Pada agenda luring yang dilaksankan sejak Kamis (2/6) hingga Sabtu (4/6) lalu itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ditunjuk menjadi tuan rumah.
Menyambut para peserta, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin M.Si. menilai bahwa bimtek ini sangat penting. Apalagi dengan tantangan-tantangan yang semakin kompleks. Salah satunya melihat situasi perguruan tinggi, baik pihak institusi maupun program studi yang sibuk menyesuaikan dengan beberapa regulasi yang ada.
“Kalau dilihat memang ada sederet perubahan yang dilakukan pemerintah terkait pendidikan. Meski begitu, saya yakin bahwa prodi-prodi PGSD tiap perguruan tinggi akan terus menatap ke depan. Selain itu juga memperkuat komitmen untuk menjadikan semua prodi PGSD menyandang akreditasi Unggul,” tambah Syamsul.
Menurutnya, apapun tantangannya ia percaya bahwa Perhimpunan Dosen PGSD bsia mendorong tiap prodi untuk melakukan yang terbaik. Dengan begitu, generasi emas yang berkualitas terwujud di tahun 2045 nanti.
Hal itu diamini oleh Dr. Widya Karmila Sari selaku ketua Himpunan Dosen PGSD (HDPGSD) Indonesia. Pihaknya sudah menghadirkan sederet pemateri yang akan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait perubahan sistem akreditasi. Hal itu dilakukan dalam rangka mengkaji Peraturan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan Nomor 24 Tahun 2022.
Ia menegaskan bahwa HDPGSD memiliki prinsip utama yakni maju bersama sesuai dengan ide awal pendiriannya. Tidak membedakan antara perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Apalagi mengingat akreditasi menjadi salah satu pertimbangan para calon mahasiswa untuk memilih jurusan dan perguruan tinggi.
“Semoga workshop dan bimbingan teknis ini bisa mendorong teman-teman untuk memajukan prodi. Harapannya bisa sama-sama saling membantu menggapai akreditas Unggul,” tegasnya.
Pada agenda itu, turut hadir sebagai pemateri Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. yang menjelaskan perubahan mekanisme akreditasi dan kebijakan LAMDIK. Begitupun dengan Dr. Wahyudi, M.Pd. yang menerangkan implementasi Budaya Mutu Prodi PGSD melalui Akreditasi LAMDIK. Bimtek tersebut juga menyediakan materi mengenai strategi pengisian dokumen serta bedah instrumen dan matrik penilaian akreditasi LAMDIK.
Di sisi lain, Koordinator Pelaksana Arina Restian, M.Pd. mengatakan bahwa ada beberapa luaran yang bisa dihasilkan lewat bimtek ini. Di antaranya para peserta diharapkan mampu menyusun akreditasi secara mandiri. Dengan begitu, bisa berdampak positif bagi sistem yang dijalankan. Di samping itu juga sebagai upaya untuk melahirkan generasi emas 2045.
“Paling tidak para peserta sudah siap dan memahami perubahan sistem akreditasi yang ada. Sehingga nanti tidak bingung untk melangkah demi mencapai akreditas Unggul di setiap prodi PGSD di masing-masing perguruan tinggi,” pungkas Dosen PGSD UMM tersebut. (RF)