Tiga Landasan Gerakan Ilmu Mahasiswa Muhammadiyah di Mata Guru Besar Pendidikan

Author : Humas | Kamis, 02 Januari 2025 09:03 WIB | KlikMu.co - KlikMu.co
Prof Triyo Supriyatno PhD mengisi Kuliah Sabtu Subuh (KSS) di Masjid AR Fachruddin UMM. (Anny Syukriya/KLIKMU.CO)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KLIKMU.CO – Kuliah Sabtu Subuh (KSS) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) batch akhir digelar oleh Bagian Pendidikan dan Pengajaran MKWK UMM pada Sabtu (28/12/2024) di Masjid AR Fachruddin. Hadir sebagai narasumber utama Prof Triyo Supriyatno PhD, Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan sekaligus Wakil Ketua PDM Kota Malang.

“Mahasiswa UMM akan berbeda dengan mahasiswa di tempat lain. Apalagi ada jati diri mahasiswa Muhammadiyah,” ucapnya saat membuka KSS.

Menurut Prof Triyo, sebagai mahasiswa UMM sangat penting untuk memperhatikan dan memahami gerakan ilmu di Muhammadiyah.

“Jadi setiap kita belajar ilmu, tetapkan di dalam hati kita prinsip tauhid. Sebagaimana pesan surat Al-‘Alaq: Iqra’ bismi Rabbikalladzi khalaq. Ketika nilai tauhid bersemayam dalam diri, inilah yang menjadi jati diri gerakan ilmu di Muhammadiyah,” ungkapnya.

Tiga Landasan Gerakan Ilmu Muhammadiyah

Maka, landasan filosofis gerakan ilmu di Muhammadiyah yang pertama adalah berlandaskan prinsip tauhid.

Landasan kedua adalah ilmu yang bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Maka di dalam surat lain, QS. Thaha: 144, Nabi berdoa, Waqul Rabbi zidni ‘ilma, yang artinya, ‘Dan katakanlah, ya Rabbi, berilah aku tambahan ilmu,’” ucap Guru Besar FTIK UIN Maliki Malang ini.

Dalam ilmu bahasa Arab, Prof Triyo menjelaskan, penggunaan lafal Rabb bermakna bahwa Allah SWT adalah Maha Pengatur seluruh kehidupan manusia, termasuk yang mengatur kehadiran mereka di kegiatan KSS tersebut.

Landasan ketiga adalah integrasi ilmu agama dan ilmu umum untuk membangun peradaban. Muhammadiyah meyakini bahwa ilmu agama dan ilmu umum tidaklah terpisah, melainkan saling melengkapi. Agama memberikan dasar moral dan etika, sementara ilmu umum memberikan wawasan praktis dan teknologi yang diperlukan untuk membangun peradaban dunia.

“Para mahasiswa prodi umum, kedokteran, atau kesehatan misalnya, tekunilah ilmu agama. Salah satu bentuk gerakan ilmu di Muhammadiyah ya, mengikuti Kuliah Sabtu Subuh ini,” tegasnya.

Amal Sosial Muhammadiyah sebagai Implementasi Gerakan Ilmu

Prof Triyo juga menegaskan bahwa Muhammadiyah telah memiliki banyak amal sosial sebagai perwujudan dari gerakan keilmuannya.

“Ada kampus, sekolah, pesantren Muhammadiyah, rumah sakit, penerbitan, dan masih banyak lainnya,” katanya.

Tujuan dari gerakan ilmu di Persyarikatan ini adalah untuk membangun masyarakat yang beriman, cerdas, berdaya saing, serta mampu menggunakan ilmu untuk kebaikan umat dan kemuliaan agama Islam.

Di akhir materi, Prof Triyo mengajak para mahasiswa UMM untuk tekun belajar dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, mendorong budaya riset dan inovasi berbasis nilai Islami, serta membangun budaya literasi dan diskusi intelektual di kalangan mahasiswa.

“Islam sangat menjunjung tinggi peradaban ilmu sebagai pondasi peradaban dunia. Untuk itu, kecakapan intelektual sangat penting dimiliki untuk menghadapi tantangan zaman,” tuturnya.

(Anny Syukriya/AS)

Sumber: https://klikmu.co/tiga-landasan-gerakan-ilmu-mahasiswa-muhammadiyah-di-mata-guru-besar-pendidikan/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler