KOMPAS.com - Ada yang menarik pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama untuk mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) dan Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pasalnya, anak atau calon mahasiswa baru ikut UTBK, orangtua (ortu) diajak berkeliling kampus dengan menaiki mobil golf serta perahu bebek.
Hal ini dilakukan agar mereka para orangtua atau yang mengantar anaknya ikut tes, bisa melihat gedung-gedung, fasilitas, lapangan, dan berbagai hal lainnya.
Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba perahu bebek di danau UMM yang viral di media sosial (medsos).
Adapun ujian itu berlangsung pada 4-6 Mei 2023. Total peserta calon mahasiswa baru untuk kedua jurusan tersebut di gelombang pertama ini mencapai lebih dari seribu peserta.
Terkait ujian, Kepala UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM Nurudin mengatakan, ada sebanyak 18 ruangan yang disiapkan untuk seleksi ini.
Proses ujian di bagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang hari yang diikuti calon mahasiswa baru dari seluruh Indonesia.
"Pelaksanaan UTBK sudah berlangsung sejak empat tahun lalu. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya joki maupun kecurangan-kecurangan lainnya," ujarnya dikutip dari laman UMM, Kamis (4/5/2023).
"Di Setiap ruangan juga terdapat pengawas dan juga bagian teknisi untuk membantu para peserta jika terjadi masalah pada komputer," imbuh dia.
Dalam ujian kali ini pihak panitia melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan metal detector. Pemeriksaan ini berguna untuk menjaring alat-alat elektronik berukuran mini yang mungkin dibawa peserta.
Hal itu juga untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi. Selain itu, UMM juga dibantu dari pihak kepolisian agar proses ujian tetap aman.
Nurudin berharap proses seleksi mahasiswa baru ini dapat berjalan dengan lancar dan aman. Karena calon mahasiswa baru ini akan menjadi orang-orang yang sangat diperlukan di bidang kedokteran dan farmasi.
"Dari data yang ada, jumlah peserta mirip seperti tahun sebelumnya dan Insyaallah bisa terus bertambah di gelombang berikutnya. Kami tentu berharap mahasiswa baru yang terpilih nantinya bisa menjadi bibit-bibit unggul untuk masa depan," harap Nurudin.
Salah satu perserta ujian Fakultas Kedokteran (FK) UMM, Nauroh Nur Azziyati Siswoyo mengaku optimis bisa lolos seleksi di UMM.
"Alhamdulilah tadi bisa mengerjakan dengan baik karena sudah belajar dengan rajin. Insya Allah soalnya bisa terjawab sekitar 70 persen," kata Ziya.
Ziya memilih kedokteran UMM karena ingin menjadi seperti dokter seperti orangtuanya.
Selain itu pekerjaan dokter juga merupakan pekerjaan yang mulia yang langsung berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga bisa mengedukasi di bidang kesehatan.