Ilustrasi auditor(DOK. UMM)
Penulis Sandra Desi Caesaria | Editor Albertus Adit
KOMPAS.com - Profesi auditor semakin menarik perhatian banyak orang terutama anak muda. Bahkan, gaji auditor tingkat junior saja bisa mencapai antara Rp 6-10 juta dan bisa lebih.
Namun untuk menjadi auditor, tentu tidaklah mudah. Mahasiswa harus punya skill yang dikembangkan sebelum lulus dan fokus menjadi auditor.
Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono mengatakan ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang ingin menjadi auditor.
Pemahaman mendalam tentang standar audit menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan di bidang ini.
"Menjaga integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas juga penting," kata dia, dilansir dari laman UMM.
Cara menjadi auditor, haruslah bergelar sarjana akuntansi atau ekonomi. Meskipun kualifikasi administrasi seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai mata kuliah murni perlu diperhatikan, ia menekankan bahwa audit tidak hanya bergantung pada pendidikan formalitas semata.
Selanjutnya, seorang auditor juga harus memiliki kecintaan membaca yang kuat. Sebab auditor harus mengetahui secara rinci isi International Financial Reporting Standards (IFRS), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Audit (SA).
“Familiaritas dengan regulasi ini menjadi suatu keharusan bagi calon auditor untuk memahami lebih dalam dan melaksanakan tugas dengan baik sehingga mencapai sukses dalam karirnya,” sambungnya.
Biar memperoleh gaji yang tinggi, ia juga memberikan cara lainnya yakni memperoleh kualifikasi profesional.
Seperti menjadi seorang Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Accountant (CA), yang diakui secara internasional.
Sertifikasi ini dapat memberikan kepercayaan ekstra kepada klien dan meningkatkan nilai serta peluang karir seorang auditor.
Selain itu, mereka yang bercita-cita menjadi auditor juga harus menguasai teknologi informasi, apalagi di era digital seperti sekarang.
Cara berikutnya, seorang auditor harus mampu menggunakan alat dan teknik analisis data yang canggih. Sehingga, proses audit dapat dipermudah dan efisiensi kerja dapat lebih ditingkatkan.
Namun, keahlian teknis saja tidaklah cukup. Kemampuan komunikasi juga menjadi syarat wajib untuk menunjang sukses di bidang ini.
"Kemampuan komunikasi yang efektif, baik dalam berinteraksi dengan klien maupun dalam melaporkan temuan audit adalah jalan menuju karir yang lebih baik. Saya yakin hal itu berguna dalam mempengaruhi keputusan bisnis dan memberikan nilai lebih bagi klien,” tegasnya.
Ia mengatakan bila mahasiswa sudah menapaki jalan menuju seorang auditor, para anak muda tidak boleh mudah baper.
Harus tetap fokus dalam menjalankan tugas sembari memperluas jangkauan dan relevansi pengetahuan dalam dunia audit yang semakin kompleks.