Pakar UMM Sebut Sering Rebahan Picu Sakit Jantung hingga Obesitas

Author : Humas | Kamis, 04 Januari 2024 14:43 WIB | kompas.com - kompas.com

Ilustrasi rebahan dan jarang olahraga yang bisa jadi pemicu darah rendah

Penulis: Dian Ihsan

 | 

Editor: Dian Ihsan

KOMPAS.com - Kebiasaan rebahan ternyata berdampak buruk, meski terasa nyaman dilakukan oleh generasi muda saat bermain gadget.

"Masalah rebahan dan dampaknya yang bahaya ini sudah menjadi isu keperawatan komunitas, oleh karena itu jangan sampai kita abai dengannya," kata Dosen FIKES UMM, Dr. Yoyok Bekti Prasetyo dilansir dari laman UMM, Kamis (4/1/2024).

Menurutnya, seringkali masyarakat mengabaikan sakit yang bersifat sementara akibat terlalu lama dalam posisi tertentu saat rebahan.

Padahal tanpa mereka sadari, hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini bahkan dapat menjadi pemicu hadirnya berbagai penyakit kronis di kemudian hari.

"Beberapa di antaranya adalah nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas," kata dia.

Selain rebahan, tidur dengan kurun waktu yang tidak wajar atau terlalu lama juga bisa menjadi salah satu pemicu kenaikan berat badan yang signifikan.

Hal ini juga berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah atau diabetes semakin tinggi.

"Saat posisi rebahan, ada bagian tubuh yang mengalami tekanan besar. Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang hingga kelainan tulang, seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis," ucap pria yang juga jadi Dekan FIKES UMM.

Tak hanya saat rebahan, sambung dia, saat bangun dari posisi rebahan, seseorang juga berpotensi merasakan pusing.

Hal ini diakibatkan oleh tekanan darah yang berubah secara cepat atau sering disebut hipotensi ortotastik.

"Kondisi ini terjadi berkat tekanan darah rendah karena posisi tubuh berubah secara cepat. Hipotensi ortostatik umumnya merupakan gejala dari penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan penyakit pada saraf," jelas dia.

Karenanya, Yoyok berpesan agar masayarakat khususnya anak muda, menghindari kebiasaan ini dan meningkatkan aktivitas fisiknya.

Baca juga: Ini 10 Kampus Muhammadiyah Punya Guru Besar Terbanyak, UMM Nomor 1

"Jangan rebahan dengan kurun waktu yang lama. Biasakan diri melakukan kegiatan fisik, seperti berjalan dan olahraga tipis setiap harinya. Hindari juga makananan siap saji, dan terapkan pola hidup sehat agar kualitas hidup juga menjadi lebih baik," pungkas dia.

 

Sumber: https://amp.kompas.com/edukasi/read/2024/01/04/145822771/pakar-umm-sebut-sering-rebahan-picu-sakit-jantung-hingga-obesitas
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler