DOKUMENTASI HUMAS DIKTIRISTEK | Mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KBN) dirangkul untuk bersilaturahmi di ajang International Student Summit (ISS) 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Senin (28/11/2022). Dari tahun 2006 sampai 2021, Pemerintah Indonesia sudah memberikan beasiswa kuliah kepada 1.608 mahasiswa asing dari 101 negara.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mengalokasikan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang setiap tahunnya untuk pemuda asing yang belajar di perguruan tinggi Indonesia. Hingga tahun 2021, sebanyak 1.608 mahasiswa asing dari 101 negara berkuliah di 23 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Tahun depan, beasiswa akan diberikan kepada 150 mahasiswa asing.
Mahasiswa asing penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dirangkul untuk bersilaturahmi di ajang International Student Summit (ISS) 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, yang digelar pekan ini. Melalui ajang ini, diharapkan delegasi mahasiswa asing dapat memperdalam pengetahuan dan pengalamannya tentang seni dan budaya Indonesia sehingga kelak dapat memperkenalkan dan mempromosikan pendidikan serta pariwisata Indonesia ke negaranya.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Lukman, Rabu (30/11/2022), menjelaskan, beasiswa KNB merupakan program beasiswa dari Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek kepada mahasiswa asing yang berasal dari negara berkembang atau negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia dan ingin berkuliah di perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Beasiswa program bergelar yang sudah berjalan dari tahun 2006 ini memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asing untuk program sarjana, magister, ataupun doktoral.
Perguruan tinggi yang paling banyak menerima mahasiswa dari beasiswa KNB saat ini yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Di tahun 2022, total mahasiswa asing yang masih berkuliah dengan beasiswa KNB sebanyak 359 mahasiswa.
”Harapannya adalah ini bagian dari soft diplomacy. Satu orang yang kita undang dari setiap negara ketika bercerita baik, mereka akan mempromosikan dengan 10 atau 20 mahasiswa (asing) untuk datang ke Indonesia,” ujar Lukman.
Program ISS 2022 tahun ini merupakan yang kedelapan dengan mengangkat tema ”Culture Diversity and Inclusiveness: Reducing the Gaps”. Kegiatan ini untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia dan mahasiswa asing agar dapat mengakulturasi dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Program ISS kembali dilaksanakan setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19.
ANGGER PUTRANTO | Sejumlah mahasiswa asing tampil membawakan aneka lagu dan tarian tradisional Nusantara dalam Indonesia Channel di Banyuwangi, Jatim, Selasa (13/8/2019). Sebanyak 72 mahasiswa asing dari 40 negara penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) selama ini tinggal di sejumlah daerah untuk mempelajari keanekaragaman budaya di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mendorong mahasiswa penerima beasiswa KNB dapat ikut serta dalam kegiatan Merdeka Belajar. Kebijakan ini untuk meruntuhkan sekat-sekat yang membatasi kreativitas dosen dan mahasiswa serta menghambat pertukaran dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Nadiem menambahkan, Kemendikbudristek telah memberikan dana dukungan sebesar Rp 13 triliun untuk lebih dari 6.000 proposal riset bersama atau joint research dan joint project. Hal ini demi memperluas dan menguatkan gotong royong lintas sektor, lintas disiplin ilmu, dan lintas negara untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai katalisator inovasi.
”Kami berharap mahasiswa KNB dapat berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama mahasiswa Indonesia dan menciptakan inovasi-inovasi yang akan membantu mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik,” ujar Nadiem.
Rektor UMM Fauzan mengatakan, kegiatan ISS bukan hanya mempertemukan orang ke orang, melainkan dari negara ke negara. ”Kami berharap mahasiswa asing dapat memanfaatkan bahasa Indonesia yang dipelajari sebagai media diplomasi di negara masing-masing untuk bercerita panjang lebar tentang Indonesia,” ujarnya.
Wakil Duta Besar RI di Seoul, Korea Selatan, Siti Sofia Sudarma menambahkan, program Beasiswa KNB merupakan salah satu wujud diplomasi publik melalui bidang pendidikan dan kebudayaan. Mahasiswa yang pernah belajar di Indonesia tersebut kelak akan menjadi jembatan peningkatan hubungan antara Indonesia dan negara asal.
”Kami mengimbau agar mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dan akan kembali ke negaranya, nantinya dapat terus menjalin kontak dengan perwakilan Indonesia di negara masing-masing untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk seni, budaya, dan ekonomi,” ujar Sofia.
Di ISS 2022, Diktiristek meluncurkan dan memutar video profil e-book ”Beasiswa KNB 2nd edition: Build Your Intellectual Pathway with KNB Scholarship”, yang dapat diakses di knb.kemdikbud.go.id. E-book ini memuat informasi perguruan tinggi pengelola Beasiswa KNB dan kisah sukses alumni serta mahasiswa penerima Beasiswa KNB dan peran Beasiswa KNB sebagai tonggak hidup dalam pengembangan karier mereka.
