Kompak Nggowes Sepeda Berlogo UMM

Author : Humas | Rabu, 20 November 2013 10:49 WIB | Koran Pendidikan - Koran Pendidikan
Kompak Nggowes Sepeda Berlogo UMM

UMM- Semangat nggowes  terpancar dari ratusan civitas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sabtu (16/11). Meskipun harus melalui jalan berlembah sepanjang 6 km, tak sedikitpun terlihat putus asa. Uniknya, tidak sedikit dari mereka kompak menggunakan sepeda dengan logo yang sama yakni logo UMM. Inilah cara UMM dalam menandai program Green and Clean  Campus (GCC) yang merupakan pencanangan kampus bebas kendaraan bermotor dan asap rokok.

Melalui program tersebut UMM mencoba mengubah kebiasaan berkendaraan bermotor seluruh civitas akademika Kampus Putih dengan bersepeda pancal. Diakui oleh Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, di sela-sela Launching Program GCC UMM dan Funbike Sehat di Lapangan Helipad UMM, bukan perkara mudah untuk mengubah kebiasaan bermotor di kampusnya. Maka tak ayal, program ini pun menuai pro dan kontra.

“Memang sulit mengubah kebiasaan ini. Apalagi masyarakat sudah telanjur dimanjakan kemudahan mendapatkan kendaraan bermotor,” ucap Muhadjir.

Tapi, imbuhnya bila tidak dimulai gerakan bersepeda pancal, menurutnya kampus UMM akan memiliki masalah serius di masa datang. Terus bertambahnya jumlah mahasiswa UMM berpotensi menjadikan lingkungan kampus tidak kondusif. Jika tidak dibuat terobosan bersepeda pancal maka akan membuat kondisi kampus semrawut dengan banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang.

Ia menilai jumlah penghuni UMM sudah kian banyak mencapai belasan ribu orang. Ia mengaku, dirinya terinspirasi negara-negara di Eropa yang telah menerapkan gaya hidup bersepeda. Bahkan,  orang berjas lengkap pun biasa bersepeda.

“Saya ingin kampus ini menjadi zona eksklusif, orang bisa bernapas longgar dan menikmati suasana asri tanpa polusi dan kebisingan kendaraan,” tambahnya.

Menurutnya seluruh civitas UMM sudah tidak kaget lagi dengan pencanangan Green and Clean Campus ini karena sudah satu semester ini di UMM diberlakukan sterilisasi motor. Mahasiswa jadi lebih sering berjalan kaki menuju kelasnya. “Saya sekarang lebih banyak melihat mahasiswa berjalan kaki. Secara tidak sadar, anak-anak ini telah berolahraga. Ini tentu menyehatkan,” ucapnya.

Tidak main-main, untuk melancarkan program tersebut UMM telah menyediakan 350 sepeda pancal dengan dua jenis, sepeda laki-laki dan sepeda perempuan. Jumlah ini akan bertambah hingga 1.000 lebih untuk mengakomodir jumlah mahasiswa. Sudah ada beberapa titik yang dipersiapkan untuk dijadikan area parkir.

Mahasiswi UMM, Fajrina Efanny mengaku cukup senang dengan adanya sepeda kampus ini karena akan memudahkannya menuju kelas perkuliahan. “Biasanya saya memakai kendaraan bermotor dan harus parkir sangat jauh. Dengan adanya sepeda kampus ini tentu akan memudahkan. Badan menjadi sehat, kampus juga bersih dari asap kendaraan bermotor,” terang mahasiswi Ilmu Komunikasi semester tujuh ini.

Hal senada dikatakan Marina Tobosofa, mahasiswi UMM asal Slovakia yang juga seorang wartawati. Menurutnya, Program GCC ini membuatnya bernostalgia dengan kampung halamannya, bersepeda sudah menjadi hal yang jamak. Bahkan Marina mengaku sudah terbiasa bersepeda sampai 80 Km tiap hari Minggu bersama keluarganya.

 

“Bahkan dalam mencari berita saya juga sering menggunakan sepeda. Saya rasa sudah saatnya UMM menjadi inspirator karena di Kota Malang ini sudah terlalu banyak sepeda motor,” ucapnya.

Sumber: http://presensi-kota-malang.koranpendidikan.com/view/5634/kompak-nggowes-sepeda-berlogo-umm.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler