Serunya Jadi Wartawan TV

Author : Humas | Rabu, 03 Oktober 2012 13:36 WIB | Koran Pendidikan - Koran Pendidikan
Serunya Jadi Wartawan TV

UMM- Menjadi presenter TV nampaknya banyak diminati oleh para mahasiswa. Terbukti ribuan mahasiswa tampak antusias menyaksikan sekaligus mengikuti Metro TV on Campus yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Rabu (26/9).
Dalam acara yang dipandu langsung oleh presenter Putri Ayuningtyas, Sumi Yang dan Ronny Panengah, para mahasiswa  diajari langsung bagaimana menjadi reporter dalam program Citizen Journalism Wide Shot. Tak pelak, banyak dari mahasiswa yang berebut maju untuk menjadi reporter.
Meski dadakan, beberapa mahasiswa pun mampu menunjukkan kemampuan. Diantaranya menyampaikan laporan tentang demo di Istana Negara, kemenangan Joko Wi, anak jalanan dan lain sebagainya. Bahkan meski berlatar belakang dari Fakultas ilmu Kesehatan, salah satu mahasiswa dengan lugasnya menyampaikan laporan tentang penderita AIDS.
“Menjadi seorang reporter ada kalanya harus menyembunyikan identitas narasumber apalagi penderita AIDS, namun setidaknya kamu sudah bisa mengetahui bahwa menjadi reporter TV harus menyampaikan latar belakang kejadian,” ucap Ronny, Rabu (26/9).
 “Mengusung tema kepemimpinan muda, Metro TV ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat lebih mengenal jurnalisme televisi,” terang Yongky Yohansyah, media relation & off air sec head Metro TV tentang acara yang juga diisi dengan work shop bersama presenter Metro TV, Najwa Shihab, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD serta Anies Baswedan founder Indonesia Mengajar ini..nia-KP
MALANG- Sukses membuka Pusat Layanan Autis di kawasan pendidikan Tlogowaru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kota Malang terus melakukan berbagai gebrakan untuk melayani para anak berkebutuhan khusus (ABK). Diantaranya dengan menggandeng Indocare yakni lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan autis.
“Kami harap dengan kerjasama ini nantinya Kota Malang memiliki tenaga pengajar dan terapis  benar-benar profesional, masyarakat-pun akan terlayani dengan baik,” ujar Dra Sri Wahyuningtyas, M Si Kepala Dindik di sela penandatanganan kerjasama pekan lalu.
Tujuan tersebut didukung dengan pembinaan-pembinaan kepada guru di Kota Malang baik mengenai wawasan ataupun penanganan ABK. Ia berharap ABK bisa diterima di sekolah reguler dan tidak tersisihkan karena di setiap sekolah sudah ada guru maupun terapis yang profesional.
“ABK bisa berbaur dengan siswa normal karena ABK juga memiliki hak yang sama dalam mendapat pendidikan,” tutur Yuyun, sapaan akrabnya. Kerjasama ini nantinya akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Sementara itu Dra Juny Gunawan, Ketua Yayasan Indocare mengatakan paling tidak dalam satu atau dua tahun ke depan guru dan tenaga terapis bisa mandiri. Mendatang akan ada pelatihan-pelatihan  lebih lanjut agar benar-benar profesional. “Jika semua pihak bersinergi, saya yakin Kota Malang akan benar-benar menjadi percontohan sebagai kota yang peduli terhadap penididkan ABK,” ucapnya..nia-KP

Sumber: http://www.koranpendidikan.com/view/1856/serunya-jadi-wartawan-tv.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler