Dua Mahasiswa UMM Korban NII Dibawa ke Markas Polri

Author : Humas | Kamis, 28 April 2011 18:29 WIB | Koran Tempo - Koran Tempo

TEMPO Interaktif, Malang - Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diduga menjadi korban penipuan Negara Islam Indonesia atau NII dibawa ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, menyampaikan bahwa Mahathir Rizki dan Agung Arief Perdana Putra akan dimintai keterangan untuk mendukung upaya kepolisian mengungkap jaringan NII. Selain Rizki dan Agung, masih ada tujuh mahasiswa lagi yang diduga menjadi korban penipuan oleh NII.

“Kami masih menyelidiki kasus NII itu. Sampai sekarang belum ada yang dijadikan tersangka. Mereka (Rizki dan Agung) dan mahasiswa lainnya hanya korban,” kata Untung saat menjumpai delapan mahasiswa korban NII dan keluarganya, sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga besar UMM, Kamis, 28 April 2011.

Untung diterima Ketua Badan Pelaksana Harian UMM yang juga bekas Menteri Pendidikan Nasional, Abdul Malik Fadjar, dan Rektor UMM Muhadjir Effendy. Pertemuan berlangsung di dalam gedung rektorat selama 45 menit dan tertutup bagi pers. Usai bertemu para korban, Untung memberikan kuliah umum bertema hubungan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan peran perguruan tinggi.

Untung mengutarakan banyak mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi lain di Jawa Timur yang diduga menjadi korban penipuan berkedok agama yang belum tentu dilakukan NII atau dilakukan NII. Keterlibatan NII belum bisa dibuktikan. Untuk sementara, dugaan penipuan berkedok ajaran agama lebih kuat, tapi identitas, latar belakang pelaku, dan motif tindakan pelaku sedang diselidiki.

“Yang ada dan bisa dibuktikan itu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kami masih menyelidiki arah dari kasus yang menimpa para mahasiswa itu, apakah murni tindak kriminal atau menyangkut rekrutmen yang menggunakan ideologi atau doktrin agama. Kami minta waktu untuk menyelidikinya mulai dari pengumpulan keterangan dari para korban,” kata bekas Kepala Kepolisian Wilayah Besuki itu.

Untung memuji dan berterima kasih kepada UMM dan keluarga para korban yang bersikap dan bertindak kooperatif sehingga sangat membantu kerja polisi untuk mengungkap kasus tersebut.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat UMM Nasrullah menyampaikan UMM telah menyiapkan tim advokasi beranggotakan tiga dosen hukum UMM untuk mendampingi para korban saat diperiksa polisi.

Aksi penipuan yang dialami sejumlah mahasiswa UMM juga terjadi pada Oktober 2008. Tiga orang mahasiswa berhasil diselamatkan tim UMM. Namun, satu orang mahasiswa bergeming “murtad” sehingga akhirnya dipecat UMM.

Sedangkan sembilan korban lainnya—mayoritas mahasiswa baru dari Fakultas Teknik Jurusan Informatika dan Fakultas Ilmu Kesehatan—mulai terendus pada Maret 2011 dan baru terekspos pada April ini.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/04/28/180330784/Dua-Mahasiswa-UMM-Korban-NII-Dibawa-ke-Markas-Polri
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler