KOMUNIKA, Jakarta – Sebanyak 18 mahasiswa dari 14 negara mulai menjalani rangkaian program di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Selasa, 1 September lalu. Mereka akan berada di Indonesia selama enam bulan hingga satu tahun.
“Di sini para mahasiswa asing akan belajar bahasa, musik, dan kesenian Indonesia,” ujar Kepala unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM, Arif Budi Wurianto.
Mereka berasal dari Belanda, Jerman, Ukraina, Irak, Jepang, Vietnam, Thailand, India, Polandia, Maroko, Aljazair, Afganistan, Kamboja dan Thailand. Para mahasiswa asing ini menerima Beasiswa Darmasiswa berdasarkan hasil seleksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Beasiswa Darmasiswa merupakan program studi bahasa dan budaya Indonesia, yang dibiayai oleh pemerintah RI. UMM menjadi salah satu host-nya.
Program BIPA sudah ada sejak 1968 dan mulai dijalankan di UMM pada 2006. Hingga saat ini, sudah lebih dari 75 negara turut serta dalam program ini.
Pada acara Opening Ceremony, pihak BIPA memberikan sosialisasi mengenai BIPA UMM, sistem perkuliahan, dan cara mendapatkan kartu izin tinggal sementara (KITAS). Pihak kampus juga memberikan agenda mahasiswa seminggu ke depan dan beragam keperluan terkait kegiatan mahasiswa asing di Malang. Mahasiswa asing dalam program ini akan mengikuti perkuliahan di kelas dasar dan menengah. Hal ini lantaran beberapa mahasiswa penerima beasiswa Darmasiswa ada yang sudah lancar berbahasa Indonesia.
Meski bukan mahasiswa reguler, mahasiswa asing diharuskan mengikuti berbagai kegiatan universitas, sesuai dengan periode mereka studi di UMM. Pada Senin 7 September 2015, mereka akan mengikuti Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) bersama-sama mahasiswa asing dan lokal lainnya.
Mahasiswi asal Jerman, Isabelle, mengaku senang menjadi salah satu penerima Darmasiswa UMM. Ia baru tiba di Malang dua hari lalu. “Malang is not cold, but is perfect,” ujarnya mengacungkan dua jempol.