MALANG - Setiap universitas pasti memiliki fasilitas umum untuk mendukung dunia perkuliahan. Apalagi jika tempat tersebut menarik dijadikan identitas kampus. Berikut 4 tempat menarik sekaligus jadi identitas kampus di Kota Malang.
Tempat menarik pertama yaitu Bundaran Universitas Brawijaya. Terletak di tempat strategis dan berhadapan dengan gedung rektorat. Ide merubah bentuk tersebut datang dari mantan rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito MS. Pada tahun 2006, Yogi merubah tempat tersebut dari setengah lingkaran menjadi bundaran. Hal ini bertujuan untuk mengamankan pengguna jalan. Yogi merenovasi tempat tersebut menjadi bundaran dengan meniru tugu Majapahit yang bernuansa klasik.
Danau Universitas Muhammadiyah Malang
“Danau UMM memiliki 7 Gazebo. Saya masih ingat pada awal saya mengampu mata kuliah Bahasa Inggris, selalu memilih tempat di sebelah danau. Selain belajar kita juga bisa melihat pemandangan, melihat angsa ataupun melihat komunitas pencinta alam yang sedang latihan arum jeram di danau tersebut. Suasana kegiatan belajar mengajar jadi tidak bosan,” kata Alumni Manajemen FEB UMM, Hariz Nur Rohmad.
Taman Rektorat UIN Malang
Taman ini ada sejak tahun 2006. Letaknya berhadapan dengan gedung rektorat. Suasana serba hijau dengan banyak tanaman dan pohon yang rindang membuat tempat ini menjadi identitas di kampus ini.
“Menurutku identitas UIN ya taman depan rektorat itu, soalnya bagus buat spot foto mahasiswa. Karena tamannya rindang, rumputnya juga bagus terlihat kalau benar-benar di rawat, itu yang membuat mahasiswa betah berlama-lama disana. Terlebih ada tempat duduk yangdisediakan di bawah pohon. Jadi bisa untuk diskusi kelompok,” ucap Mahasiswi jurusan Al-Akhwal Al-Syakhshiyyah, Bella Liesdyana Camelia Hapsari.Perlu diketahui, sebelum kampus ini dibangun, danau itu sudah ada. Tempat ini menarik karena bisa turut serta mengembangkan ekosistem ikan dan angsa. Mengingat Fakultas Perternakan yang menjadi fakultas pertama di UMM. Selain itu, pemandangan disekitar yang cukup asri membuat danau UMM menjadi ikon tempat favorit mahasiswa UMM.
Ide awal dibangunnya taman sastra ini oleh Dr Roekhan MPd. Roekhan melihat jika Fakultas sastra selalu dikaitkan dengan bentuk gedung yang seperti gudang. Tidak memiliki sisi depan yang bisa digunakan untuk swafoto dan tidak memiliki ruang terbuka hijau. Akhirnya pada tahun 2016, taman Sastra yang kini menjadi tempat idaman mahasiswa UM dibangun. Kini taman ini berfungsi untuk mahasiswa berdiskusi bahkan menyalurkan bakat anak Fakultas sastra terutama di bidang seni.
“Tempatnya enak buat kumpul. Di taman sastra ini mahasiswa sastra maupun seni bisa mewujudkan bakat dan minatnya terlihat dari beberapa pilar yang kami gambar dan cat ulang untuk memperindah taman ini,” ucap Mahasiswa Desain Komunikasi Visual UM, Febri Setiawan.
Reporter: Shintya Juliana