Mahasiswa PMM UMM bersama TIM PENGGERAK PKK Desa Tirtomoyo
MALANG – Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 29 Tematik BUMDes beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu Aditya Fatur R, Bismataka Aldy F, Muhammad Alfisyah, Hilda Aghnia M, dan Iffah Nusyaibah yang dibimbing oleh Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Pelaksanakan kegiatan “Pendampingan Pengelolaan Sampah Secara Ideal di Desa Tirtomoyo” sebagai percontohan pembuatan kompos berbahan sampah organik dengan tujuan pengurangan residu sampah rumah tangga yang dilaksanakan pada 23 Februari 2023 di Kampung Go-Green dan kawasan Wisata Sumber Gentong, Desa Tirtomoyo, Pakis.
“Dalam kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi sampah organik untuk mendaur ulang sampah organik tersebut menjadi kompos atau pupuk organik dan disisi lain kami diminta oleh pihak BUMDes Tirto Jaya Abadi untuk berinovasi agar mengurangi residu sampah yang akan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)” Ujar Aditya Fatur R selaku Koordinator kelompok 29.
Diterangkan oleh Mahasiswa PMM UMM Kelompok 29 Tematik BUMDes tersebut, bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga Kampung Go-Green maupun sampah dedaunan dari kawasan Wisata Sumber Gentong menjadi pupuk organik menggunakan alat yang sederhana yaitu Compost Bag dengan Aktivator Effective Microorganism 4 (EM 4), mengingat pupuk anorganik semakin mahal harganya dan mengurangi volume residu sampah ke TPA.
Dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan oleh Mahasiswa PMM UMM Kelompok 29 Tematik BUMDes yaitu dengan melakukan sosialisasi bersama Tim Penggerak PKK Desa Tirtomoyo terkait pengertian sampah organik, fungsi pengolahan kompos dan cara kerja alat yang digunakan.
Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos Berbahan Sampah Organik
Praktik Pembuatan Pupuk Kompos Berbahan Sampah Organik di Kampung Go-Green dan kawasan Wisata Sumber Gentong dilakukan dengan cara :
1. Mengumpulkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
2. Memilah / memisahkan sampah organik dengan sampah non organik.
3. Menggunakan Compost Bag kapasitas 200 L untuk membuat pupuk kompos yang dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak terkontaminasi.
4. Memasukan sampah organik ke dalam Compost Bag hingga penuh.
5. Memastikan sampah organik disimpan secara merata.
6. Menyiram sampah organik dengan air yang telah di campur activator (EM4)
7. Menutup dengan rapat dan menyimpan Compost Bag di tempat teduh.
8. Kontrol Compost Bag 3-4 hari sekali dengan tujuan menambah volume sampah organik bila terjadi penyusutan.
Dengan sedikit memberikan kesan kepada masyarakat, jika sampah bisa menjadi berkah apabila kita mampu memanfaatkannya dengan benar.
Sementara di satu sisi Muhammad Alfisyah salah satu anggota Mahasiswa PMM UMM Kelompok 29 Tematik BUMDes juga menjelaskan. Bahwa kegiatan tersebut diharapkan bisa membantu membangkitkan minat dan kesadaran masyarakat lainnya bahwa sampah organik supaya bisa dimanfaatkan kembali semaksimal mungkin.
Mewakili Mahasiswa PMM UMM Kelompok 29 Tematik BUMDes, menyampaikan, “semoga dilakukannya Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok 29 ini dapat dijadikan sebagai percontohan yang dapat berguna untuk seluruh Desa Tirtomoyo”
