Sumber Referensi : Dokumen Pribadi
Candirenggo, 1 September 2024 — Sebanyak 5 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Candirenggo telah menginisiasi program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui teknologi digital. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini melibatkan pembrandingan dan penjualan produk lokal melalui aplikasi e-commerce, dengan tujuan memperluas pasar bagi produk-produk desa yang memiliki potensi namun kurang dikenal. Program ini dirancang untuk membantu warga desa dalam mengembangkan potensi ekonomi mereka, yang selama ini masih kurang terjamah oleh teknologi pemasaran modern.
Dikoordinatori oleh Aditya Rahmatullah, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, program ini berfokus pada pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk yang ada di desa. Adit menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah mereka melakukan survei dan menemukan banyak produk lokal berkualitas yang kurang memiliki akses yang memadai ke pasar yang lebih luas. "Kami ingin membantu masyarakat desa untuk memanfaatkan potensi yang ada dan memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas melalui platform digital," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa memberikan pelatihan kepada pengrajin dan produsen lokal tentang berbagai aspek pemasaran digital. Pelatihan ini mencakup teknik fotografi produk, penulisan deskripsi yang menarik, dan penggunaan aplikasi e-commerce. Penggunaan aplikasi tersebut meliputi cara pembuatan akun, mengupload produk, hingga mengelola akun. Dengan bimbingan ini, para pelaku usaha lokal dapat membuat profil produk yang menarik di platform online, sehingga lebih mudah diakses oleh konsumen dari berbagai daerah..
Salah satu produk yang kini tersedia secara online adalah kerajinan tangan yang dihasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga di desa tersebut. Kerajinan ini meliputi berbagai barang, seperti pensil hias dan bucket yang memiliki nilai cukup tinggi. Selain itu, produk makanan seperti mie ayam dan es oyen, yang diproduksi oleh kelompok usaha mikro, juga sudah mulai dipasarkan melalui aplikasi e-commerce. Produk-produk ini mendapatkan respons positif dari konsumen, yang menghargai kualitas produk lokal.
Bapak Adit, salah seorang pengrajin lukisan, pemahat kayu, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh mahasiswa. "Sebelum adanya program ini, kami hanya menjual produk kami di lingkup pertemanan dan orang dekat – dekat saja dan dengan jangkauan yang terbatas. Sekarang, dengan adanya dukungan dari teman-teman mahasiswa, produk kami dapat dijangkau oleh lebih banyak orang." kata Bapak Ahmad dengan penuh antusiasme.
Keberhasilan program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para pengrajin dan produsen, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa. Aditya Rahmatullah menambahkan, "Melalui program ini, kami belajar banyak tentang tantangan dan peluang dalam dunia pemasaran digital. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan kami berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi desa ini."
Para mahasiswa juga berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk lokal mereka. Dengan dukungan teknologi dan inovasi, mereka yakin bahwa desa-desa kecil seperti Candirenggo dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada dunia yang lebih luas.
Program pembrandingan dan penjualan produk online ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan solusi kreatif untuk masalah ekonomi lokal. Dengan adanya inisiatif ini, Desa Candirenggo kini memiliki kesempatan baru untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pemanfaatan teknologi digital.
