PMM UMM kelompok 97 ikut berpartisipasi dalam memproduksi SR ladu, sumber foto dari penulis
Pengabdian kepada Masyarakat oleh mahasiswa dengan tema Bhaktimu Negri kelompok 97 gelombang 9 yang beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu Alifi Iqbal, Amalia Elena, Iqbal Ferdiansyah, Rafida Aini, Khansa khaerunnisa serta Dosen pembimbing yaitu Alifah Nabilah Masturah, S.Psi., M.A.
Kota Batu adalah salah satu kota kecil yang berada di lereng gunung. Ada banyak makanan khas yang dapat kita temui di Kota Batu salah satunya yang ada di Desa Gunungsari yaitu ladu. Asal usul dinamakan Ladu adalah sesambungan berarti sambung dulur atau langgeng seduluran. Ladu merupakan jajanan tradisional legendaris yang ada di Desa Gunungsari. Bahan utama dari pembuatan ladu adalah perpaduan antara beras (beras ketan) dan gula. Proses pembuatan ladu sendiri dimulai dengan beras ketan dicuci bersih lalu direndam sehari semalam setelah itu diangkat lalu dimasak (ditanak) sampai matang, setelah itu ditumbuk lalu dijemur, kemudian ladu baru bisa dioven (dipanggang).
Proses pemotongan adonan sebelum dioven (dipanggang), sumber foto dari penulis
PMM UMM dari kelompok 97 pada kesempatan kali ini ikut berpartisipasi dalam memproduksi ladu pada salah satu UMKM Ladu yang berada di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu tempatnya dirumah produksi SR ladu. Nama SR Ladu berarti gabungan nama pemilik ladu yaitu Sungkono dan Ratih, yang dimana pasangan suami istri ini memilih untuk memproduksi ladu karena memang sudah turun temurun dari keluarganya. Pak sungkono dan Ibu Ratih juga memiliki tujuan tersendiri selain untuk meneruskan tujuan.