Mahasiswa PMM UMM Meningatkan Optimalisasi UMKM

Author : Humas | Kamis, 29 Agustus 2024 09:44 WIB | kumparan - kumparan

UMKM 4.0 Menuju Digitalisasi Untuk UMKM Yang Optimal. Foto: Dokumentasi PribadiUMKM 4.0 Menuju Digitalisasi Untuk UMKM Yang Optimal. Foto: Dokumentasi Pribadi

Dengan platform Digital melalui program WAYAHE UMKM

Kota Malang merupakan kota wisata yang disokong dengan UMKM yang tersebar di segala penjuru kota. Terutama di wilayah kelurahan Sukun yang menjadi objek pengabdian dan penelitian kami, Kelurahan Sukun di Kecamatan Sukun Kota Malang di Provinsi Jawa Timur. Secara administrasi Kelurahan Sukun memiliki 9 RW dan 113 RT, serta memiliki lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi yaitu BKM Sukun Jaya serta LPMK yang merupakan lembaga yang mewadahi pemberdayaan masyarakat baik dibidang pembangunan, sosial maupun ekonomi. Mengacu pada data UMKM tahun 2022 Kelurahan Sukun memiliki sebanyak 252 UMKM terdaftar dengan jumlah penduduk 20.745 terdaftar per-tahun 2022 menunjukkan UMKM berpotensi besar sebagai penyokong kesejahteraan wilayah kelurahan Sukun. Komoditas atau jenis usaha UMKM yang berkembang di Kelurahan Sukun sangat beragam mulai dari toko sembako atau kelontong, bisnis kuliner, produsen batik dan banyak jenis lain-lainnya.

PROGRAM YANG NYARIS UTOPIS

Melihat potensi UMKM wilayah Sukun yang sangat strategis kami mendapati bahwa masih banyak pelaku UMKM yang masih belum maksimal dengan penjualan dan pemasaran. Banyak upaya yang dilakukan dari pihak kelurahan, instansi-instansi pemerintah dan lembaga-lembaga yang berupaya mengembangkan, maka sekelompok mahasiswa jurusan Hubungan Internasional UMM yang terhimpun melalui program PMM kelompok 9 yaitu PMM BIMA PURWA tahun 2024 yang di koordinatori oleh Zahrah Puteri Febriyanti dan di anggotai Nayaka Bisma Nitisara, Muhammad Naufal Ramadhan, Puput Erinda, dan Nasywa Aliyah Fathra Nasution memetakan program kerja dalam upaya meng-optimalkan pemasaran UMKM melalui platform digital. Sebelum merencakan program-program kerja tim ini telahSosialisasi kesadaran penggunaan platform digital untuk UMKM. Foto: Dokumentasi Pribadi

Sosialisasi kesadaran penggunaan platform digital untuk UMKM. Foto: Dokumentasi Pribadi

menganalisa bahwa sudah banyak kegiatan-kegiatan dari lembaga pemerintahan atau lembaga lain yang telah melaksanakan seperti sosialisasi dan bantuan langsung namun kegiatan-kegiatan ini dinilai tidak efektif. Maka tim PMM BIMA PURWA mencetuskan program unggulan yaitu wayahe UMKM dan sambaing UMKM yang berupaya mengembangkan UMKM lebih efektif dan efisien.

WAYAHE UMKMKunjungan UMKM program WAYAHE UMKM. Foto : Dokumentasi Pribadi

Kunjungan UMKM program WAYAHE UMKM. Foto : Dokumentasi Pribadi

Wayahe UMKM merupakan program kerja yang focus terhadap penilaian dan pengembangan potensi produksi, analisa pasar dan strategi pemasaran yang dilaksanakan di wilayah kelurahan sukun dalam kurun waktu 1 bulan. Tim PMM BIMA PURWA diawal melakukan pemetaan UMKM berpotensi ketika pembukaan program sekaligus sosialisasi kesdaran akan pentingnya platform digital sebagai instrumen pemasaran yang dilaksanakan di aula kelurahan Sukun pada tanggal 19 Juli 2024. Dan pada kegiatan ini Tim PMM BIMA PURWA berkerjasama dengan Komunitas BERDIKARI dan Rumah Zakat.

Setelah melakukan pemetaan UMKM tim PMM BIMA PURWA yang berkolaborasi dengan komunitas berdikari memilih yaitu 12 UMKM pilihan yang ketika wayahe UMKM akan dikunjungi satu demi satu pelaku UMKM. Setiap kunjungan ke pelaku-pelaku UMKM Tim PMM BIMA PURWA seperti yang sudah sempat dibahas diawal yaitu melakukan 3 tahap utama Screening, Discuss and Planning, dan yang terakhir yaitu Execution. Upaya ini disusun merupakan refleksi dari analisa dari kemampuan UMKM yang berusaha diterjemahkan dalam sebuah program kerja yang on point namun kompeherensif.

Pada tahap screening tim berusaha mengumpulkan data trackrecord UMKM selama menjalankan usaha dari proses perencanaan, analisa pasar, kemampuan produksi dan pemasaran. Di tahap ini menjadi penting dikarenakan untuk memilih strategi yang tepat berkaitan erat dengan kemampuan pelaku usaha. Setelah mendapatakan data yang cukup di tahap awal, dilanjutkan tahap Discussion and planning yang memfokuskan diskusi akan pemulihan strategi pemasaran, jenis platform media yang digunakan dan konsep desain-desain grafis yang akan dibuat. Pada tahap ini setiap pelaku UMKM memiliki beragam konsep yang berbeda namun yang difokuskan tim PMM BIMA PURWA yaitu pemasaran melalui platform whatssapp business dan Instagram. Setelah selesai di tahap kedua yaitu melanjutkan dengan tahap execution yang pada tahap ini terfokuskan dalam eksekusi dari hasil diskusi. Di tahap eksekusi ini tim PMM BIMA PURWA memproyeksikan strategi pemasaran dan desain-desain visual berupa stiker, banner, desain feeds dan story Instagram, poster, katalog dan daftar menu.

SAMBANG UMKM

Setelah melaksanakan program wayahe UMKM menghasilkan beragam output namun dapat disadari bahwa setiap UMKM memiliki kemampuan dan kendala masing sehingga SAMBANG UMKM hadir untuk mengoptimalkan pengembangan digitalisasi sekaligus meng-edukasi ulang agar pelaku UMKM lebih mendalam dalam memahami iklim digital. Selain itu di sesi sambang UMKM difokuskan juga dengan foto produk yang estetik dan memiliki nilai jual. Dan di program ini merupakan monitoring terhadap Perkembangan UMKM dalam menggunakan platform digital sebagai pemasaran yang difokuskan penggunaan Instagram dan Whatsapp.Sambang UMKM di UMKM Bolen Mesti Kane. Foto: Dokumentasi Pribadi

Sambang UMKM di UMKM Bolen Mesti Kane. Foto: Dokumentasi Pribadi

KESIMPULAN

Dengan diadakannya dua program unggulan wayahe UMKM dan sambaing UMKM diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelaku UMKM terhadap digitalisasi yang akan meningkatkan kualitas daerah terutama wilayah kelurahan sukun.

Dan juga harap besar bagi pihak-pihak lain untuk tidak pernah bosan berinovasi dalam meningkatkan kualitas UMKM.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler