Watugede, Malang - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilakukan oleh kelompok 66 dari Universitas Muhammadiyah Malang telah menyentuh aspek penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Fokus utama dari program ini adalah peningkatan kesadaran akan kesejahteraan mental melalui psikoedukasi tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Para mahasiswa memperkenalkan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai solusi praktis untuk mengatasi stress. Bagi banyak ibu-ibu PKK yang sering bergelut dengan tanggung jawab rumah tangga dan keluarga, stress adalah masalah yang nyata. Oleh karena itu, pendekatan berbasis TOGA dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mental mereka sekaligus juga dapat dimanfaatkan menjadi obat herbal untuk memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringan atau gejala penyakit ringan.
Dalam program Pengabdian Masyarakat ini, para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang memberikan psikoedukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan bagaimana cara meregulasi atau mengelola stress dengan menggunakan TOGA kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai target sasaran penyampaian. Stress yang dialami ibu-ibu PKK seringkali disebabkan oleh tanggung jawab ganda dalam mengelola keluarga dan rumah tangga.
Mahasiswa memberikan psikoedukasi mengenai Tanaman Obat Keluarga dapat menjadi media untuk membantu meregulasi atau mengelola stress bukan tanpa sebab. Karena, mayoritas ibu-ibu biasanya memiliki hobi bercocok tanam, yang dimana bercocok tanam dapat mengurangi kadar kortisol (hormon stress) dalam tubuh. Penurunan hormon kortisol dapat membuat suasana hati yang positif. Stress dapat berkurang karena adanya kontak dengan bakteri tertentu yang berasal dari tanah, akhirnya memicu pelepasan serotonin pada otak yang berguna sebagai antidepresan alami. Selain untuk mengatasi stress, TOGA juga dapat dimanfaatkan menjadi obat herbal untuk memelihara kesehatan dan mengatasi gangguan kesehatan ringan.
Secara keseluruhan, kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dilaksanakan di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini tidak hanya memberikan solusi konkret untuk mengatasi stress, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini menjadi contoh yang baik tentang bagaimana pengabdian masyarakat yang berbasis pada pengetahuan lokal dan kebutuhan spesifik dapat membawa dampak positif yang signifikan. Keberhasilan inisiatif ini menunjukkan potensi besar dalam memanfaatkan pengetahuan tentang TOGA untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.