Dunia perbankan sudah mulai tertarik memasuki ranah digital, dan pandemi covid-19 yang membatasi pergerakan manusia menjadi salah satu pendorong perkembangan bank digital. Indonesia merupakan pasar ekonomi atau ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara dengan 37% konsumen digital menggunakan layanan baru karena adanya dampak sosial ekonomi dari pandemi covid-19.
Dengan digitalisasi perbankan Indonesia, UMKM memberikan kontribusi 61% terhadap PDB pada tahun 2020. Namun kurangnya akses ke perbankan menyulitkan pelaku UMKM untuk naik peringkat, Sekitar 23 juta UMKM di Indonesia belum tersentuh akses perbankan. Bank Indonesia mencatat 91,3 juta orang belum tersentuh layanan finansial atau perbankan. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan teknologi dan infrastruktur finansial di daerah terpencil.
Pada awal 2021, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan 196 UMKM naik “kontrak kerja ini betul-betul memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang komprehensif. Pertama, kontrak kerja antara UMKM dengan perusahaan besar perlu berkesinambungan, tidak hanya sekali." Lalu bagaimana? Tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total populasi, dan hasil datanya adalah pulau jawa 56,4%, Sumatra 22,1%, Kalimantan 6,3%, Sulawesi 7%, Bali & Nusa Tenggara 5,2%, dan maluku & Papua 3%.
Hal ini membuka jalan bagi bank dan fintek untuk meningkatkan akses ke daerah terpencil. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan branchless banking yang mencapai 466 ribu pada September 2020. Fintek peer to peer lending juga telah membantu 588 ribu perempuan di setiap desa. Bank tanpa kantor cabang kini semakin berperan dalam membuka akses bank ke desa-desa terpencil dengan menggunakan sistem agen dan kios. ATM sekarang berkembang dengan baik, seperti kantor cabang dengan fitur pembukaan rekening, menyetor dan penarikan uang, membayar pinjaman, tagihan, hingga pembayaran pajak.
Layanan lain seperti fintek juga memungkinkan ibu rumah tangga, pengrajin batik, hingga penjual makanan di daerah terpencil untuk mendapatkan modal usaha. Namun, agar bank dan fintek dapat berfungsi dengan baik, maka harus terus melakukan digitalisasi yang didukung oleh infrastuktur digitalnya. Ada beberapa bank daerah telah memulai digitalisasi untuk mendukung UMKM melalui sarana transaksi keuangan.