PMM UMM: Mendidik Generasi Muda Bagaimana Berinteraksi dengan Internet yang Baik

Author : Humas | Kamis, 22 September 2022 09:15 WIB | kumparan - kumparan

Saya sedang menyampaikan materi ke anak-anak di laboratorium komputer 1 SMP Negeri 4 Ponorogo, Sumber: Dokumen Pribadi

Saya sedang menyampaikan materi ke anak-anak di laboratorium komputer 1 SMP Negeri 4 Ponorogo, Sumber: Dokumen Pribadi

Teknologi semakin berkembang dan mudah terjangkau oleh semua orang. Anak-anak dan remaja sudah bisa mengakses internet dengan bebas. Karena usia internet lebih muda daripada rata-rata usia orang tua, anak-anak jarang menerima bimbingan menggunakan internet dan tidak tahu kalau tidak semua hal yang ada di internet itu baik.

Berdasarkan hal tersebut. Saya, Ahmad Hanif Nurfauzi berinisiatif untuk melakukan edukasi ke SMP Negeri 4 Ponorogo untuk memberi dengan dosen pembimbing lapang Wahyudi Kurniawan, S.H., M.H.Li. Tujuan dari Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

  • Pelajaran pertama yang saya sampaikan kepada anak-anak adalah apa itu internet. Banyak yang mengira internet itu lah yang membuat hal negatif padahal tidak. Internet adalah sebuah alat penghubung yang dipakai oleh orang atau organisasi yang tujuannya bisa mulai dari komunikasi, mencari informasi, hiburan, dan juga bisa tempat untuk mencari keuntungan. Anak-anak tidak bisa mencari tautan porno/judi hanya karena menggunakan mesin pencarian daring. Mereka membutuhkan paparan berupa iklan, cerita, status yang menjerumuskan ke arah porno/judi. Biasanya hal tersebut banyak ditemukan di media sosial. Lalu, karena penasaran mereka menjelajah sendiri berkat kata kunci atau tautan yang ditemukan di media sosial. Selain itu, sangat mudah bagi orang untuk menyembunyikan identitas mereka. Sehingga, jangan heran kalau banyak kasus kriminal di internet seperti penipuan yang memakan banyak korban karena mudahnya memalsukan identitas pribadi.

  • Yang kedua bagaimana bersikap dalam menggunakan internet terutama media sosial. Zaman sekarang anak-anak sudah bisa mengunggah sesuatu di media sosial daripada membuat folder kosong di sistem operasi komputer. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan karena tingkat belajar akan hal baru yang lemah. Apalagi ketika Anak-anak menemukan tulisan yang berbahasa asing. Mereka langsung menyerah untuk ingin tahu. Saya mengingatkan ke murid-murid untuk bersikap sewajarnya dalam mengunggah cerita/status/foto. Jangan hanya fokus untuk mengejar like dan reaksi/perhatian orang lain. Saya menakut-nakuti mereka dengan penyesalan karena malu waktu kecil sudah alay. Ini tidaklah bohong karena saya juga merasa malu ketika melihat beranda saya di media sosial waktu SMP. Begitu juga dengan teman-teman saya.

  • Ketiga bahaya media sosial. Pada awalnya aplikasi ini murni bertujuan untuk menghubungkan kerabat atau teman yang jauh dengan fiturnya seperti chat, video call, dll. Namun lama-kelamaan, karena tuntutan dan adanya kesempatan, mereka mulai mencari profit. Dengan memanfaatkan sifat manusia yang tidak bisa hidup sendiri dan butuh pengakuan orang lain. Mereka mulai memoles fitur-fitur mereka seperti animasi ketika like, filter foto, Machine learning untuk rekomendasi, dll. Untuk membuat pengguna terus menggunakan media sosial setiap hari. Ketika pengguna setiap hari melihat aplikasi sosial media mereka, mental mereka bisa terpengaruh karena interaksi yang jauh berbeda dengan metode tatap muka langsung. Pengguna bisa terobsesi ingin terkenal sampai rela melakukan segala cara, berpacaran lewat sosial media yang berakibat turunnya daya juang dalam mempertahankan hubungan karena sekarang lebih mudah dari zaman dulu yang tidak harus bertemu langsung dan memposisikan diri agar menjaga martabat keluarga, efek bubbles filter yang membuat orang tidak menerima pendapat orang lain yang berbeda dengan apa yang dia percaya, juga efek kecanduan melihat wanita sexy karena feed/beranda mereka semua tentang hal tersebut.

  • Yang terakhir praktik predatory monetization. Umumnya di implementasi dalam permainan daring gratis yang dimainkan banyak orang. Bisa juga ditemukan di e-commerce atau aplikasi yang bisa melakukan transaksi lainnya. Mereka melakukan mekanisme rumit dan terarah yang membuat pemain melakukan top-up/transaksi tanpa sadar dan menyesal di kemudian hari. Hal yang paling jelas adalah desain sistem hadiah yang membuat pemain login/bermain setiap hari. Semakin sering dan lama pemain bermain semakin besar kemungkinan mereka melakukan transaksi. Lalu mengunci konten tertentu dan harus membayar untuk membukanya, ini bisa berupa skin/kosmetik dalam permainan, karakter yang lebih unggul dari karakter yang gratis, dan papan peringkat untuk menambah daya saing antar pemain. Secara sekilas banyak orang yang tidak tertarik untuk membeli sesuatu di dalam permainan daring dengan bentuk elektronik. Tetapi ada golongan individu paling lemah mentalnya di lingkungan kita yang mau mengambil kesempatan untuk tampil wah di hadapan teman sepermainannya dalam permainan daring walaupun harus menghabiskan banyak uang. Kebanyakan anak-anak masih belum sempurna mengambil keputusan akan tetapi, karena mudahnya proses transaksi mereka lebih sering menyesal daripada senang ketika top-up di permainan elektronik daring kesayangan mereka.

Saya menyampaikan materi di dalam kelas 7 D, Sumber: Dokumen Pribadi

Saya menyampaikan materi di dalam kelas 7 D, Sumber: Dokumen Pribadi

Sebenarnya untuk menghindari bahaya media sosial dan predatory monetization cukup mudah. Dengan membatasi penggunaan selama 3 jam mereka tidak akan bisa melakukan riset mandiri tentang hal-hal baru yang mereka temukan di internet. Akan tetapi, ada saja anak/orang yang tidak mau patuh karena orang tua tidak menjelaskan secara detail kenapa media sosial dan permainan daring itu tidak baik ketika dimainkan terlalu lama. Anda bisa menjadikan referensi ke-4 poin di atas ke anak/siapa saja yang kecanduan dan menghabiskan uang berlebih karena permainan daring dan media sosial agar sadar kalau mereka itu cuma "Mangsa" di mata pemilik media sosial dan permainan daring terkenal.

Itu adalah materi yang saya sampaikan ketika pengabdian di SMP Negeri 4 Ponorogo selama 4 minggu. pembaca bisa menerapkannya ke buah hati dan bisa hemat pengeluaran yang tidak perlu. Semoga bermanfaat.

Sumber: https://kumparan.com/ahmad-hanif-nurfauzi/pmm-umm-mendidik-generasi-muda-bagaimana-berinteraksi-dengan-internet-yang-baik-1ytyn8rfvzx
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler