Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya perguruan tinggi dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. Kelompok 87 Gelombang 6, yang terdiri dari Adinda Annuri Jayazy, Syerli Putri Lestari, Dea Safira, Hilya Azzahra dan Ferdinand Ricky Aqil Pratama, terlibat dalam kegiatan PMM Bhaktimu Negeri dengan mengabdi selama kurang lebih 30 hari di Desa Mangliawan, Kec Pakis Kabupaten Kabupaten Malang. Program ini merupakan bagian dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM, yang bertujuan untuk mengaplikasikan hasil penelitian universitas ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan berbekal ilmu dan hasil penelitian dari kampus, para mahasiswa mengimplementasikannya secara langsung di lokasi mitra, yaitu Desa Mangliawan
“Di sini sebelumnya sudah pernah menerima bantuan bibit tanaman hidroponik dari pemerintah, Mbak. Namun, sayangnya tidak ada kelanjutan prosesnya” ujar Ibu Sri Astutik, selaku Ibu Lurah. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Mangliawan, mahasiswa menyusun dan memperkenalkan Standard Operating Procedure (SOP) yang sederhana dan mudah dipahami terkait teknik hidroponik. SOP ini dirancang khusus untuk masyarakat umum, terutama mereka yang baru mengenal konsep hidroponik, sehingga dapat dengan mudah diadopsi dan diterapkan. SOP tersebut mencakup seluruh tahapan mulai dari persiapan media tanam, penanaman, perawatan, hingga proses pemanenan. Panduan yang jelas dan aplikatif ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memulai budidaya tanaman secara hidroponik. Tidak hanya berfokus pada penyusunan SOP.
Pada tanggal 11 agustus 2024 yang bertempat di sekolah KB Baitus Syifa kelompok PMM juga terlibat langsung dalam proses penanaman. Mereka mendirikan instalasi hidroponik di desa dan memberikan pelatihan intensif kepada warga setempat mengenai cara menanam menggunakan metode ini. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi teknologi hidroponik sebagai solusi untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, terutama di tengah semakin terbatasnya lahan pertanian. Teknologi ini juga berpotensi mengurangi dampak negatif penggunaan lahan yang tidak optimal serta mendukung pertanian berkelanjutan.
Selain itu, dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, mahasiswa memperkenalkan inovasi semprotan anti hama yang ramah lingkungan. Semprotan ini dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, seperti kulit bawang dan air cucian beras. Dengan memanfaatkan limbah dapur ini, tidak hanya masalah hama yang dapat diatasi, tetapi juga masalah limbah rumah tangga yang dapat dikurangi. Pendekatan ini mengajarkan masyarakat bahwa solusi ramah lingkungan sering kali ada di sekitar kita dan dapat diterapkan dengan biaya rendah dan tanpa dampak negatif terhadap lingkungan. Sosialisasi mengenai penggunaan semprotan ini dilakukan melalui pendekatan langsung kepada warga, dengan menjelaskan proses pembuatan, manfaat, dan cara penggunaannya melalui video tutorial. Dengan metode ini, masyarakat diharapkan dapat dengan mudah mengadopsi dan menerapkan semprotan anti hama tersebut dalam kegiatan pertanian sehari-hari mereka.
Program PMM Bhaktimu Negeri ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Mangliawan. Penerapan teknologi hidroponik dan pengenalan semprotan anti hama dari limbah dapur diharapkan tidak hanya mendukung pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi hasil panen warga. Melalui program ini, mahasiswa UMM mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan praktis mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus. Pengalaman ini tidak hanya menjadi bekal berharga bagi masa depan mereka, tetapi juga menjadi langkah penting dalam upaya mereka untuk memajukan masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan. Dengan semangat pengabdian dan inovasi, program ini menjadi salah satu contoh bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa UMM melalui PMM Bhaktimu Negeri bukan hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata yang dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang.