MALANG - Pandemi memunculkan banyak kisah inspiratif. Salah satunya datang dari relawan COVID-19 di Kota Malang. Dia adalah Rindya Fery Indrawan, Ketua Mahasiswa Relawan Siaga Bencana Universitas Muhammadiyah Malang (Maharesigana UMM) yang berjibaku dengan Corona sejak 15 Maret 2020.
Indra, sapaan akrabnya, mengaku tertarik menjadi relawan Corona karena latar belakangnya adalah seorang relawan kebencanaan. "Saya relawan kebencanaan di MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) sejak tahun 2015," sebut pria 32 tahun ini.
Di MDMC, Indra pernah berangkat ke beberapa titik bencana di tanah air. Sebut saja longsor Pacitan, gempa bumi Lombok, tsunami Palu, dan lainnya.
"Sehingga saat terjadi bencana dalam bentuk wabah, saya masih tetap menjadi relawan. Apapun itu bencananya. Baik alam maupun non alam. Sudah panggilan jiwa," ujar pria yang sedang mencari jodoh ini.
Tugas pertama Indra menjadi relawan Corona adalah bergabung di RSU UMM. Disana, dia membuat call center Corona dan melayani rata-rata 200 orang per hari, dari pukul 9.00-21.00 WIB.
"Banyak orang bingung butuh edukasi soal Corona," sebutnya.
Dia mengaku, kesedihan dia terobati saat dia merasa bisa bermanfaat untuk masyarakat.
"Ketika saya bisa menjadi sarana untuk tidak membuat masyarakat panik dan bisa bermanfaat untuk masyarakat, saya sangat senang," ucap pria yang juga menjadi Koordinator Relawan Satgas COVID-19 UMM ini.
Saat ini, selain menjadi relawan call center, dia banyak membantu pemulasaraan jenazah COVID-19 di sekitar kampus UMM.
"Saat itu, tim pemulasaraan jenazah terinfeksi COVID-19. Jadi kami bantu back up. Jika ada pasien yang meninggal, kini masuk tugas kami," sebutnya.
Kedepan, Indra berharap, wabah dapat segera berakhir. Sehingga dia dapat segera berjumpa dengan orangtuanya di Palembang.