Sekelompok mahasiswa PMM UMM dan warga sekitar berkolaborasi untuk menciptakan keajaiban. Mereka mengubah limbah minyak jelantah menjadi lilin yang indah dan bermanfaat, membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga.
Pada Rabu, 14 Agustus 2024, di Dusun Mentaraman, Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang, kelompok mahasiswa PMM 6 gelombang 8 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalankan program mereka di rumah salah satu warga. Kelompok ini, yang dipimpin oleh Bapak Zainal Arifin, S.E., M.Si., terdiri dari Muhammad Dirga Sagita, Achmad Fauzi, Redream A Yolanda, Yasmine Salwa Hana Hafidzhah, dan Amara Alfiany Atmanugraha.
Mahasiswa PMM UMM menjelaskan bahwa pembuatan lilin melibatkan serangkaian tahapan penting yang menarik. Mulai dari penyaringan dan pembersihan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan-bahan alami seperti lilin lebah, minyak kayu putih, dan minyak esensial, hingga pengerasan dengan stearin serta penambahan tali atau sumbu. Setelah proses pengadukan, hasilnya dapat dituangkan ke dalam gelas kecil atau wadah untuk kemudian di diamkan hingga mengeras. Dengan demikian, terciptalah lilin aromaterapi yang aman, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah dapat disulap menjadi produk yang bermanfaat," ujar Dirga, koordinator PMM kelompok 6 gelombang 8. "Dengan memanfaatkannya, kita tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi ibu-ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Lebih dari itu, minyak jelantah ini dapat diolah menjadi aromaterapi yang menyehatkan."
Ibu RT memberikan respon positif terhadap inovasi tersebut. "Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini menunjukkan bahwa solusi kreatif untuk masalah sehari-hari dapat diciptakan bersama. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan berkembang, karena proses pembuatannya terlihat cukup sederhana," ucapnya.
Dengan sedikit kreativitas dan semangat gotong royong, limbah dapat diubah menjadi produk yang memberi manfaat. Mahasiswa PMM UMM dan warga sekitar telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu membuat lilin sendiri untuk menerangi rumah, tetapi juga menginspirasi semangat inovasi dalam komunitas. Keberhasilan program ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan potensi limbah di sekitar mereka. Bersama-sama, kita dapat membangun lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.