Ubah Sampah Jadi Berkah, Mahasiswa PMM 14 UMM Bersama Ibu-Ibu Dusun Pandan

Author : Humas | Selasa, 07 Maret 2023 11:11 WIB | kumparan - kumparan

Foto: dok. pribadi

Foto: dok. pribadi

Batu, 28 Februari 2023 – Mahasiswa. Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 14 Gelombang 1 bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Putri Dusun Pandan Desa Pandanrejo ikut dalam pelatihan pembuatan Eco Enzyme bersama Relawan Eco Enzyme Kota Batu.

Saat ini permasalahan yang banyak dihadapi bersama yaitu limbah sampah organik yang semakin banyak disekitar masyarakat. Bagaimana bisa dari limbah organik yang tidak berguna dapat menghasilkan Eco Enzyme yang menyimpan sejuta manfaat. Agar limbah sampah organik ini dapat bermanfaat maka diadakan pelatihan pembuatan eco enzyme ini dengan Ibu Gung Endah Tuti Rahayu beliau adalah Koordinator Eco Enzyme Kota Batu.

Eco enzyme sendiri merupakan cairan multifungsi hasil dari fermentasi limbah dapur organik, molase, dan air. Hasil dari cairan ini sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari dapat diolah dan digunakan sebagai hand sanitizer, pembersih lantai, sabun, obat-obatan, pupuk tanaman dan lain-lain.

Dalam kegiatan ini mahasiswa beranggotakan 5 orang ini seluruhnya dari Teknik Industri UMM yang beranggotakan diantaranya Achmad Badri Tohari, Whendry Satria Purnama, M Hisyam Alwafy, Bilqis Nabila Firdhaus dan Dini Fitria Rahmadani bersama ibu-ibu KWT dibimbing bagaimana cara membuat Eco Enzyme.

Bahan pembuatan Eco Enzyme sendiri didapat dari hasil sisa pengusaha pengolahan makanan Dusun Pandan, seperti diantaranya kulit jeruk dari pengusaha jus buah, kulit apel dari pengusaha selai apel, kulit pisang dari pengusaha kripik pisang dan sayuran dari sisa masak ibu-ibu Dusun Pandan. Semua limbah tersebut dimasukkan kedalam tong yang kedap udara kemudian damasukkan Tetes tebu (Molase) dan air bersih dengan perbandingan 3:1:10 lalu tong ditutup dengan rapat. Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga, Eco Enzyme bisa dipanen. Caranya adalah dengan menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai digunakan untuk saringan.

Foto: dok. pribadi

Foto: dok. pribadi

Dengan memanfaatkan limbah organik menjadi eco enzyme kita berkontribusi menyelamatkan bumi karena sebanyak 40 persen dari sampah yang ada di tempat pembuangan akhir adalah sampah organik, sampah tersebut menghasilkan gas methane ke udara yang dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global. Jadi dengan mengurangi bahkan menghilangkan sampah organik di TPA, maka kita sudah berkontribusi dalam merawat dan mengasihi alam dari diri sendiri.

“Harapannya ibu-ibu dapat memanfaatkan dengan baik limbah organik dan dapat mengaplikasikan Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi pencemaran sampah organik di TPA, kita dapat berkontribusi atas penghargaan Adipura Kota Batu.” ujar Gung Endah selaku Koordinator Eco Enzyme Kota Batu

Penulis : Whendry Satria Purnama – Fakultas Teknik UMM

DPL : Novendra Setyawan, ST., MT

Sumber: kumparan.com/achmad-badri-tohari/ubah-sampah-jadi-berkah-mahasiswa-pmm-14-umm-bersama-ibu-ibu-dusun-pandan-1zxLh9Kmclg/full
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler