Perang survey panaskan Pilwali Kota Malang

Author : Humas | Senin, 19 Mei 2014 21:16 WIB | Lensa Indonesia - Lensa Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Perang lembaga survey dalam Pilwali Kota Malang 2013 kian hangat. Perbedaan hasil survey membuat suasana pemilihan di Kota Bunga itu semakin dinamis.

Dari dua Lembaga yang melakukan survey, yakni LaPoRA Universitas Brawijaya Malang dan PollDev Institut diperoleh hasil yang berbeda. LaPoRA mengunggulkan M.Anton-Sutiaji (AJI), sedang Poldev Institut memenangkan Heri Pudji Utami-Sofyan Edi Djarwoko (DADI).

Hasil ini diperoleh dalam dua kali survey oleh kedua lembaga tersebut. Dan keduanya mendapat angka yang sama dengan survey pertama mereka.

Menurut Kepala LaPoRa UB, Fara Dhora dari 600 responden yang jadi sampelnya, mayoritas masih memilih pasangan AJI. Sebab, pasangan yang diusung PKB dan Gerindra ini memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan lima pasangan lainnya.

“Yaitu 41,4 persen,” kata Fara.

Sedangkan pada urutan kedua, menurutnya, diduduki pasangan Sri Rahayu-Priatmko Utomo (SRMK) yakni 28,2 persen. Pasang DaDi hanya mendapatkan 17,7 persen, Agus Dono-Arif HS sekitar 4,3 persen, pasangan Dwi-Udin sebesar 4,5 persen, pasangan Mujais-Yunar sebesar 3,9 persen.

Pasangan AJI yang memiliki elektabilitas tertinggi ini banyak dipilih kaum lelaki.  Alasannya tertarik dengan program pendidikan dan kesehatan yang ditawarkan,jelasnya.

Fara juga menambahkan bila mayoritas dari responden atau sekitar 76,2 persen berjanji akan datang ke TPS untuk mencoblos saat Pilwali 23 Mei nanti.Sementara yang menyatakan masih ragu (swing voter) sekitar 18,3 persen. Itu berarti angka golput hanya sekitar 5,5 persen dari total pemilih yang mencapai 616.516 jiwa.

Soal jumlah golput, nampaknya hasil yang diperoleh PolDev Institut tak beda jauh dengan LaPoRa, yaitu 6 persen. Tapi soal calon yang mendapat pooling tertinggi PolDev menempatkan Pasangan Heri Pudji Utami-Edi Djarwoko (DADI). Pasangan yang diusung Golkar, PAN dan 16 partai politik ini mendapatkan dukungan sebanyak 36 persen, sedang pasangan AJI hanya sekitar 27 persen.

Urutan ketiga hasil survey PolDev Institut menempatkan pasangan SRMK dengan 16 persen, Agus Dono-Arif HS 4 persen, Dwi-Udin 3 persen. Responden yang tidak memberikan jawaban (swing voter), menurut Direktur Pooldev Institut Ziaul Haq, angkanya 7 persen.

“Semua itu kami peroleh dari 1500 responden, yang tersebar di lima kecamatan yang ada di kota Malang.  Dan perlu ingat bila survey ini bisa berubah pasca kampanye. Bahkan detik-detik menjelang Pilwali digelar,” tandasnya.

Meski begitu, Ziaul Haq yakin hasil survei yang dilakukan memiiki validitas yang patut dipercaya. Alasannya, responden yang ditetapkan telah berdasarkan metodologi  yang baku. Kendati demikian dia tidak membantah bila dari 1500 responden itu tidak satu pun berasal dari Partai Demokrasi Kasih Bangsa dan Hanura.

“Ya, mungkin ini hanya kebetulan saja. Sebab dari semua responden itu memang tak ada yang mengaku pernah mencoblos Hanura dan Partai Demokrasi Kasih Bangsa saat Pileg 2009. Namun, soal hasil survey tentang elektabilitas itu akurat, karena margin erornya di bawah tiga persen ,” yakinnya.

Sementara itu, Wahyudi, pengamat politik yang juga Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang  mengatakan kedua hasil survey itu sama-sama memiliki kekuatan dan kelemahan.

“Namun, jika dilihat dari jumlah responden, hasil survei Polldev Institute sepertinya lebih riil atau obyektif,” kata Wahyudi.

Meski begitu, dia berkeyakinan Pilwali Kota Malang nanti bakal terjadi dua putaran. Alasannya, persaingan antar kandidat dari enam pasangan calon dinilai sama-sama memiliki peluang. Hanya saja, menurut dia yang bakal bertarung sengit dua pasangan yaitu AJI dan DaDi.

Sumber: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/19/perang-survey-panaskan-pilwali-kota-malang.html
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler