Sejak tahun 2021, Mahameru terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Bahkan terhitung hingga saat ini Gunung Semeru telah berkali-kali mengalami erupsi yang meluncurkan awan panas serta abu vulkanik. Hal itu menyebabkan banyak warga sekitar yang mengalami rasa takut setelah merasakan banyak kehilangan baik harta benda maupun sanak saudara.
Dari hal itu pemerintah dalam waktu yang singkat melakukan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga penyintas Erupsi Gunung Semeru.
Huntap terletak di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tepatnya di lereng Gunung tertinggi di Pulau Jawa. Setelah kejadian tersebut, masyarakat secara luas tentu sangat membutuhkan adanya pendampingan dalam memulihkan kondisi psikologis mereka terutama bagi remaja dan anak-anak.
Oleh karena itu, dalam upaya memperkuat ketahanan mental dan emosional remaja Huntap Desa Sumbermujur, mahasiswa UMM yang dikoordinator oleh Anisah Sabrina Agustian Revulton dengan anggota, yaitu Kurnia Lisnadatul Anggraini, Karida Salsabila, Karin Dwi Pratiwi, serta Athallah Aqil Aziz menggelar program pendampingan bagi remaja.
Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal psikologis dan mampu meningkatkan skill mereka untuk menghadapi situasi saat ini serta tantangan kehidupan kedepannya.
Salah satu langkah penting yang diambil sebagai program kerja dalam pengabdian ini adalah Pendidikan Emosional dan Sosial di sekolah-sekolah setempat melalui psiko-edukasi dan training.
Program ini dirancang untuk membantu remaja memiliki dorongan untuk bangkit dari keterpurukan, memahami dan mengelola emosi dalam menghadapi permasalahan, mengajarkan keterampilan komunikasi yang efektif, dan membangun hubungan antar remaja yang positif serta mengetahui upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui fisik maupun kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan tersebut ini mendapat dukungan luas dari para pendidik, orang tua, dan anggota komunitas.
Selain itu, pemerintah desa bersama dengan tenaga kesehatan setempat telah menyelenggarakan penyuluhan bagi seluruh penyintas erupsi Gunung Semeru. Ini mencakup penyuluhan tentang cara mengatasi stres, identifikasi tanda-tanda gangguan mental, dan menyediakan akses ke layanan kesehatan mental di tingkat desa.
Meskipun cuaca tiap harinya tak bersahabat, puluhan remaja terlihat antusias mengikuti kegiatan Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diselenggarakan di Huntap pada bulan Januari sampai Febuari.
Acara tersebut melibatkan para Mahasiswa Psikologi dan Ilmu Komunikasi yang memberikan wawasan mengenai pentingnya resiliensi, peningkatan problem solving, public relations, dan mitigasi bencana.
Selain itu, Kepala desa Sumber Mujur Ibu Yayuk Sri Rahayu menyatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan positif remaja di desa kami.” Program ini diharapkan untuk membantu mereka bertumbuh sebagai individu yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai situasi.
Selain kegiatan psikoedukasi, kami juga mengadakan training di luar ruangan yang bertujuan untuk membangun solidaritas di antara remaja desa serta mampu mengasah kemampuan dalam diri mereka. Adapun kegiatan training yang dilakukan merupakan pengaplikasian dari materi yang telah disampaikan sebelumnya.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka secara holistik.” Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sangat meriah yang diikuti remaja Huntap.
Selain dua jenis kegiatan di atas, kami sebagai mahasiswa juga mengadakan pertemuan dengan remaja setempat sebagai wadah informasi bagi mereka. Kami membantu mendengarkan isi hati mereka terkait impian mereka di masa yang akan datang.
Informasi yang kami berikan tidak hanya seputar kuliah dan kerja namun juga informasi terkait lomba, dan informasi terkait pelatihan-pelatihan yang dapat membantu serta bermanfaat bagi mereka di manapun dan kapanpun.
Setelah diadakannya pengabdian tersebut kami berharap ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat serta dapat diterapkan oleh para remaja Huntap Sumbermujur.