SHARING INFO: Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok di Beijing Yudil Chatim SKM., M.Ed mengisi materi di kegiatan Sharing and Inspiring Session UMM.
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disebut memiliki potensi yang besar untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Tiongkok. Hal ini disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok di Beijing Yudil Chatim SKM., M.Ed dalam kegiatan Sharing and Inspiring Session beberapa waktu lalu.
Disampaikannya, bahwa di negeri Tirai Bambu itu terdapat sebelas universitas yang membuka program studi Bahasa Indonesia. Yudil pun melihat Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) UMM memiliki potensi yang strategis. Selain itu, program Center of Excellence (CoE) juga memiliki daya tarik tersendiri untuk bisa dikembangkan bersama lembaga pendidikan tinggi di Tiongkok.
“Tentunya saya sangat mendukung agar UMM bisa menjalin kolaborasi dengan pihak di Tiongkok. Saya akan siap menyampaikan hal-hal yang bisa dikomunikasikan dengan universitas dan industri di sana,” ujarnya saat Sharing and Inspiring Session yang digelar di Sky Rooftop Rayz Hotel UMM.
Lebih lanjut Yudil menjelaskan bahwa Tiongkok bisa semaju sekarang karena meletakkan pendidikan sebagai pondasi. Tiongkok sangat serius dalam bidang pendidikan yang diatur dengan detail dari pendidikan sekolah dasar hingga universitas.
Pemerintah juga memberikan beasiswa bagi para generasi penerusnya. Bahkan ada pula sebuah sistem jaminan bagi setiap lulusan sarjana. “Setiap lulusan sarjana harus siap ditempatkan oleh universitas. Kemudian akan ada evaluasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang mengirimkan,” ucap pria asli Padang ini.
Sementara itu dr. Ivan Rovian, M.Kp. selaku Ketua Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur mengatakan melalui program CoE UMM benar-benar mempersiapkan lulusan yang siap bekerja. Dalam rangka meningkatkan kualitas, menurutnya kerjasama internasional menjadi hal yang utama. “Apalagi dengan negara seperti Tiongkok yang banyak memiliki kelebihan,” ucapnya.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. memaparkan bahwa UMM telah memiliki visi untuk bisa menghadapi dan menyambut Indonesia emas 2045. Salah satunya melalui Center for Future of Work (CFW) yang diimplementasikan secara langsung dengan CoE. Program ini sudah tersedia di setiap jurusan.
Rektor memaparkan ada beberapa aspek yang bisa dikembangkan antara UMM dan Industri di Tiongkok. Seperti misalnya sekolah PLTS yang bisa mengisi SDM dengan kualifikasi mumpuni serta mampu membantu memberikan supply energi.
Pun dengan sekolah welding inspector yang bisa berkontribusi di dunia industri serta CoE perhiasan dan mineral yang memiliki peluang menjanjikan. Ada lebih dari 40 CoE di UMM yang siap memberikan karya dan kontribusinya.
“Harapannya UMM dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi ataupun perusahaan bisa menemukan titik terang baik itu CoE, BIPA, maupun prodi-prodi yang lain. Tujuannya tentu untuk menambah wawasan ataupun saling bertukar ilmu,” terangnya. (imm/bua)