DILIRIK: Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) usai acara The Thirtieth Meeting of The Asean Socio-Cultural Community di Jakarta, Selasa (29/8/2023).(Foto: ANTARA/Sean Filo Muhamad)
MALANG POSCO MEDIA- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy punya magnet politik. Ia dilirik menjadi calon wapres (cawapres) oleh dua kubu calon presiden (capres), Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Tapi mantan Rektor UMM ini memilih setia sebagai Menko PMK sampai selesai.
Muhadjir Effendy menanggapi berbagai isu terkait pencalonan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden dengan menegaskan bahwa kini dia hanya ingin fokus bekerja hingga masa baktinya selesai.
“Intinya, saya mau fokus saja jadi Menko PMK sampai selesai,” tegas Muhadjir ditemui usai acara The Thirtieth Meeting of The Asean Socio-Cultural Community (ASCC) di Jakarta, Selasa (29/8) kemarin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut nama Muhadjir Effendy sebagai salah satu bakal cawapres untuk mendampingi capres Prabowo Subianto.
Sedangkan di kubu Ganjar, wacana menduetkan Ganjar-Muhadjir sudah bergulir sejak Juni lalu. Saat itu Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah berbicara tentang peluang Muhadjir Effendy menjadi bacawapres Ganjar Pranowo mewakili tokoh Muhammadiyah. Namun saat itu, Muhadjir mengatakan saat ini masih fokus melaksanan tugas sebagai Menko PMK.
Lebih lanjut Muhadjir mengatakan bahwa bukan hanya namanya yang disebut dan belum tentu dirinya yang akan dicalonkan sebagai bakal cawapres. “Peluang itu, ya, ada sih, tapi kan bisa dihitung berapa persen dari tingkat probabilitasnya; kan begitu,” tambahnya.
Muhadjir menyebutkan sejumlah pihak telah mencoba berkomunikasi dengannya. Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja pihak yang dimaksud.
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa dirinya tidak boleh terikat secara langsung dengan partai politik (parpol). Alasannya karena masih terikat sebagai pengurus PP Muhammadiyah yang tidak membolehkan pengurusnya menjadi anggota parpol.
Meski demikian, Muhadjir mengapresiasi sejumlah pihak yang mengusulkan namanya menjadi bakal cawapres. Dia pun menyerahkan seluruh wewenang itu terhadap partai politik yang mengajukan dirinya.”Bukan urusan siap atau tidak siap, soalnya adalah jadi atau ndak. Masih isu kan?” ujar Muhadjir Effendy. (ntr/van)