MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Semangat beribadah puasa di Bulan Ramadan masih terasa. Namun bulan penuh hikmah ini sudah berlalu. Sebagai reward bagi mukmin yang gemar berpuasa, Agama Islam mengajarkan untuk puasa Syawal.
Bagi mereka yang berpuasa di Bulan Ramadan dan dilanjutkan enam hari di Bulan Syawal maka pahalanya seperti berpuasa setahun penuh. Terkait hal itu, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Luciana Anggraeni, MH., menjabarkan keutamaannya.
Menurutnya, puasa Syawal ialah berpuasa selama enam hari selama bulan itu. Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, puasa sunnah di Bulan Syawal memiliki ganjaran yang besar. Puasa Ramadan yang diikuti puasa selama enam hari, dihitung seperti berpuasa penuh satu tahun.
Lalu, bagaimana dengan orang yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal namun masih memiliki hutang puasa Ramadan? Mana yang lebih utama dan didahulukan?
Menanggapi hal tersebut, Luci menyampaikan bahwasanya ada tiga pandangan ulama untuk melakukan puasa sunnah ini. Pertama, yakni mengganti puasa Ramadan dulu, kemudian puasa Syawal. Adapula yang membolehkan puasa Syawal terlebih dahulu. Bahkan adapula yang menggabungkan niat keduanya.
“Akan tetapi alangkah baiknya membayar utang puasa Ramadan terlebih dahulu, karena hukumnya yang wajib. Lagipula amalan sunnah tidak akan diterima jika yang wajib saja belum ditunaikkan,” katanya, Senin (24/4).
Jadi mengganti puasa Ramadan harus diutamakan karena sifatnya yang wajib. Apalagi, membayar utang puasa Ramadan memang dianjurkan secepatnya. Karena jika terlalu lama menunda, dikhawatirkan yang bersangkutan akan lupa akan kewajiban tersebut hingga datang Ramadan berikutnya.
“Meskipun puasa Syawal ini hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan oleh Nabi. Bagi orang orang yang tidak berhalangan, alangkah baiknya melakukan puasa Syawal selama enam hari,” tandasnya. (imm/bua)