PELEPASAN: Dekan FISIP Prof Dr Muslimim Mahmud, MSi didampingi Kajur Ikom Nasrullah melepas mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi yang mengikuti internship di berbagai daerah
MALANG POSCO MEDIA – Sebanyak 28 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti magang atau internship. Mereka memulai bekerja di sembilan institusi di berbagai daerah, Senin (6/3/2023) kemarin.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof Dr Muslimin Mahmud, MSi, melepas mereka akhir pekan lalu, Jumat (3/2/2023). Hadir secara virtual dalam acara tersebut, sembilan perwakilan mitra Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (Iduka). Sedangkan mahasiswa peserta internship hadir di aula FISIP didampingi para dosen dan pejabat struktural fakultas dan Prodi.
Di hadapan para mitra Iduka, dekan menyatakan ungkapan terima kasih atas diterimanya mahasiswa di institusi mereka. Magang, menurutnya, bukan hanya mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pemerintah, tetapi merupakan keharusan untuk menjawab tantangan saat ini.
“Ini bukan program baru bagi kami, tetapi untuk Komunikasi ini sangat spesial karena peserta internship ini sudah dibekali keterampilan khusus di kelas Center of Excellent (CoE). Insya Allah akan lebih siap dan terampil,” kata Muslimin.
Di FISIP, semua program studi telah memiliki CoE sebagai amanah dari program universitas. “Sesuai arahan bapak rektor, semua prodi harus memiliki program unggulan untuk menyiapkan mahasiswanya lulus tepat waktu, terampil dan profesional,” lanjut dekan.
Program internship merupakan kelanjutan dari kelas Social Media for Branding pada CoE School of Creative Digital Communication (SCDC) yang telah diikuti semester sebelumnya. Komunikasi UMM merupakan Prodi pertama di FISIP yang menjalankan program ini secara regular dengan skema dua semester, di mana satu semester di kelas dan satu semester di Iduka.
“Masing-masing semester tersebut diekuivalensi 20 SKS sehingga mahasiswa memperoleh total 40 SKS selama mengikuti SCDC ini,” terang Ketua Pelaksana SCDC yang juga kepala Lab Komunikasi UMM Widiya Yutanti.
Lebih lanjut Widiya menjelaskan, peserta SCDC memperoleh kelas teori yang disampaikan secara kolaborasi antara dosen Komunikasi UMM dengan mitra utama Iduka, yaitu PT Sosialoka Indonesia. Industri yang bergerak di bidang digital expert ini terlibat sejak penyusunan kurikulum, pemilihan instruktur, hingga penyaluran internship ke anak-anak perusahaannya.
CEO Sosialoka, Miftah Farid, mengapresiasi program ini karena mahasiswa magang tidak dengan tangan kosong. Mereka telah dibekali secara khusus terlebih dahulu sehingga diharapkan tidak terlalu lama untuk beradaptasi di lapangan. Selama kelas teori, beberapa tim dari Sosialoka dilibatkan untuk memberi bekal tersebut.
“Dunia kerja adalah soal mental. Program magang ini selain untuk menerapkan teori di kampus, juga memberikan pengalaman dan penguatan mental mahasiswa,” tutur Farid yang mengaku 80 persen karyawannya adalah alumni UMM.
Selain Sosialoka, mitra Iduka yang menerima peserta magang kali ini adalah Lembaga Sensor Film (LSF), RRI Ternate, PT CMLabs Indonesia Digital, Satoria Aneka Industri, Diskominfo Kabupaten Pasuruan, Disdukcapil Kabupaten Sidoarjo, dan Diskominfo Kabupaten Malang.
Salah seorang peserta SCDC, Utita Suad, membenarkan di kelas Social Media for Branding dia memperoleh latihan mental yang ketat. Tak hanya teori, penugasan-penugasan yang berat dan jadwal yang ketat sempat membuatnya syok.
“Awalnya banyak teman yang mengeluh dengan ketatnya materi dan latihan di kelas maupun simulasi di lapangan. Tapi alhamdulillah kakak-kakak instruktur sangat membantu dan telaten mendampingi,” ungkapnya.
Selain kelas Social Media for Branding, SCDC juga direncanakan memiliki kelas-kelas lain. Seperti, Digital Journalism and Content Creation, Digital Videography, dan Digital Entrepreneurship. Kelas-kelas tersebut akan berkolaborasi dengan Iduka strategis dalam penyelenggaraan kuliah di kelas maupun program internshipnya.
Ketua Prodi Komunikasi UMM Nasrullah mengatakan, CoE di prodinya diarahkan sebagai skill development program karena secara teori dan praktikum sebenarnya sudah mencukupi secara kurikulum. Melalui CoE SCDC, Komunikasi UMM dapat lebih fokus dan bermitra secara langsung dengan calon pengguna lulusan.
“Kelas teori dan praktikum berbasis kasus, project dan real client di Komunikasi UMM sebenarnya sudah cukup sebagai bekal mahasiswa lulus dengan standar level 6 SKKNI. Itulah sebabnya SCDC ini diarahkan untuk memperkuat secara spesifik ke program penguatan skill yang dibutuhkan oleh mitra Iduka,” pungkasnya.(lim)