MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lebih dari 200 mahasiswa asing bergabung di International Student Summit (ISS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (28/11) lalu. Mereka disambut oleh pagelaran seni di Sendratari Arjuna Wiwaha Kota Batu. Mereka juga disambut Walikota Batu Dewanti Rumpoko.
Dalam kesempatan tersebut, Dewanti mengatakan bahwa meski Batu merupakan kota kecil, namun memiliki keindahan yang luar biasa. Bukan hanya pemandangannya tetapi juga hasil pertanian, perkebunan serta wisatanya yang melimpah. “Selamat datang peserta ISS UMM. Sendratari Arjuna Wiwaha ini juga menjadi tempat kebanggan kami. Di sini akan ditampilkan seni-seni tari dan drama polesan seniman yang ada di Batu,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UMM, Dr. Sidik Sunaryo, M.Si. M.Hum mengajak para peserta ISS untuk berbahagia. Menurutnya, malam itu menjadi salah satu momen yang bisa dikenang oleh para mahasiswa asing. Apalagi dengan pertunjukan budaya dan tari yang disuguhkan.
Ia juga berterima kasih atas kesempatan yang diberikan pada UMM untuk menjadi tuan rumah ISS 2022. Sebagai kota yang dijadikan destinasi tujuan, Malang dan Batu memiliki beragam budaya. Keberagaman ini tercipta karena datangnya berbagai orang dari seluruh Provinsi di Indonesia, baik yang sedang menempuh kuliah maupun bekerja. “Kedatangan para mahasiswa asing dari 46 negara ini juga akan menambah keanekaragaman yang ada di Malang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim membuka secara resmi ISS 2022. Selain itu juga ada Siti Sofia Sudarma selaku diplomat senior kementerian luar negeri Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Nadiem Makarim menilai bahwa mahasiswa asing yang belajar di Indonesia pasti mendapat pelajaran berharga. Pengalaman itu bisa dibagikan ke rekan-rekan di negara asal mereka.
Kemendikbudristek tengah mendorong transformasi besar pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Maka, mahasiswa asing penerima beasiswa KNB juga bisa mendukung program tersebut.
Dalam Program MBKM mahasiswa diberi kesempatan untuk berkegiatan di luar kampus selama tiga semester. Baik itu kerjasama organisasi kemanusiaan, industri, maupun institusi pendidikan baik dalam maupun luar negeri. “Terhitung, sudah ada 420 ribuan sivitas akademika yang bergabung. Kami juga menggelontorkan 13 triliun untuk ribuan joint research agar muncul beragam solusi,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan bahwa UMM sudah dua kali menjadi tuan rumah ISS. Kali pertama dilaksanakan pada 2015 lalu dan yang kedua pada tahun ini. Adapun salah satu misi ISS ini adalah untuk mempertemukan, bukan hanya manusianya tapi juga kultur, budaya dan bahasanya.
“Saudara-saudara datang ke Indonesia untuk belajar banyak Bahasa Indonesia. Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan mencari partner bicara. Dengan begitu, akan lebih cepat pula saudara menguasai Bahasa,” katanya. (imm/bua)