JUARA: Tim Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menjadi Juara 1 Debat Nasional Political Event 2.0
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi Juara 1 Debat Nasional Political Event 2.0 yang diadakan oleh BEM FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Mereka adalah Adalah Yogi Syahputra Al idrus, Ibnu Artafela dan Felisyah Herlinda Sari yang sukses memenangkannya.
Tim ini juga dinobatkan sebagai best speaker yang diperoleh Ibnu Artafela. Debat Nasional Political Event 2.0 dilaksanakan (4/6) lalu, dan diikuti oleh 32 tim dari berbagai universitas di Indonesia. “Kami sudah melakukan persiapan dari jauh-jauh hari. Kami sudah berlatih dengan harapan bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Yogi, salah satu anggota tim.
Debat Nasional Political Event 2.0 mengangkat tema besar “Aktualisasi Nalar Kritis Generasi Milenal Dalam Merefleksikan Isu-Isu Nasional Ditengah Dinamika Politik Nasional”. Sistem yang digunakan juga menerapkan sistem gugur. Tim yang kalah otomatis tidak bsia melanjutkan proses kompetisi.
Pada babak penyisihan, Yogi dkk harus melawan tim dari Universitas Negeri Medan. Berbekal latihan dan materi yang banyak, mosi terkait ‘BPJS Kesehatan yang Memberikan Lebih Banyak Keuntungan dari pada Kekurangan’. Menariknya, pada babak selanjutnya mereka harus membahas mengenai Pejabat Rangkap Jabatan yang sering ditemui di berbagai daerah.
Setelah beberapa tahapan, tim Kampus Putih UMM akhirnya mampu masuk ke semi final dan harus menghadapi Universitas Padjajaran (Unpad). “Menurut kami, lawan yang paling susah dari Unpad karena bahasannya yang cukup menarik dan menantang. Kami sempat merasa akan kalah, tapi Alhamdulillah ternyata menang dan lolos ke babak final,” ungkap Yogi menjelaskan.
Di babak final, sudah ada Universitas Muslim Indonesia yang menunggu untuk memperebutkan posisi pertama. Adapun mosi yang harus dimenangkan terkait dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tim UMM yang berada di posisi kontra nyatanya mampu memenangkan final dan menjadi juara pertama.
“Tentu kami memberikan argumen yang logis beserta data yang akurat. Dengan begitu, kami bisa memberikan opini maupun bantahan yang mumpuni. Alhamdulillah sukses menjadi juara pertama di kompetisi debat ini,” tutur Yogi.
Terkait kendala, menurutnya masalah terbesar yakni ada di aspek jaringan. Mengingat lomba tersebut dilaksanakan full daring. Selain itu, tidak ada kendala yang berarti. Apalagi dosen-dosen Fakultas Hukum UMM sangar mendukung dan memberikan banyak arahan. Adapun Yogi dan tim merupakan anggota komunitas yang ada di FH UMM yakni Komunitas Riset Debat (KRD). (imm)